Lucathea

Jesica Ginting
Chapter #30

Film yang Tak Disangka

Malam itu, Althea merebahkan dirinya ke sofa dengan senyum lebar. Rambutnya diikat sembarangan, dan wajahnya tampak segar meski sudah seharian sibuk. Di tangan kanannya, ia menggenggam remote TV, dan di tangan kirinya, ada semangkuk popcorn karamel yang dia racik sendiri di dapur. Luca baru saja keluar dari kamar mandi, mengenakan celana tidur abu-abu dan kaus hitam polos, rambutnya masih basah dan sedikit acak-acakan.

"Luc!" panggil Althea sambil menepuk-nepuk tempat kosong di sofa sebelahnya. "Sini, cepetan! Gue udah nemu film yang pengen banget gue tonton dari dulu. Tapi baru sekarang ada di streaming."

Luca berjalan mendekat sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. "Film apa?"

"Judulnya Eyes of the Midnight. Katanya sih film drama psikologis, tapi chemistry dua karakter utamanya keren banget. Sumpah, review-nya bagus banget di forum-forum pecinta film indie."

Luca mengangguk. "Oke, gue ikut. Tapi jangan salahin gue kalau gue ketiduran, ya."

"Please, deh! Lo udah sering tidur, Luc! Sekali-sekali kita begadang nonton film dong," cibir Althea.

Mereka pun duduk berdampingan, kaki saling bersilangan di atas meja kecil di depan mereka. Lampu ruangan diredupkan, dan suara TV mulai mengisi ruangan dengan nada-nada misterius dari film yang baru saja diputar.

Awalnya, film itu berjalan biasa. Karakter utamanya seorang fotografer perempuan yang memiliki trauma masa lalu, bertemu dengan seorang laki-laki misterius yang membantunya melewati berbagai ketakutan. Sinematografinya memukau, dialognya penuh filosofi yang dalam. Mereka menikmati film sambil sesekali saling berkomentar soal adegan atau sinematografi yang menarik.

Namun, setengah jam kemudian, adegan mulai memanas.

Salah satu karakter membuka baju. Lalu, latar ruangan berganti menjadi kamar tidur.

Althea yang tadinya duduk santai, langsung duduk tegak.

"Eh... kok jadi gini..."

Luca menoleh pelan, alisnya terangkat. "Lo yakin ini film drama psikologis, bukan erotik psikologis?"

Althea menoleh ke arah Luca dengan mata melebar. "Sumpah! Gue nggak tau ada adegan ginian! Nggak ada di sinopsis!"

Di layar, adegan semakin panas. Kamera menyorot detail yang... ya, terlalu detail.

Dengan gerakan panik, Althea langsung menekan tombol power di remote. TV pun mati seketika. Suasana ruangan langsung hening.

Wajah Althea merah padam. "Astaga. Gue malu banget."

Luca tertawa pelan. “Gue, sih, enggak.”

“Lucaaa...”

Tanpa banyak bicara, Luca berdiri. Ia mendekat ke TV dan menekan tombol power secara manual. Layar menyala kembali. Film langsung melanjutkan adegan sebelumnya.

Althea menutup wajahnya dengan bantal. “Gila lo! Gue malu tau!”

Lihat selengkapnya