Lucathea

Jesica Ginting
Chapter #44

Cemburu yang Manis

Pagi di Jakarta begitu tenang, hanya suara kicauan burung dari luar jendela yang memecah keheningan. Di atas ranjang, Althea tersenyum lembut, membiarkan Elandro menyesap ASI dengan tenang.

Luca memperhatikannya dari sisi ranjang, secangkir kopi mengepul di tangannya, namun pandangannya terpaku pada pemandangan di depannya. Sebuah rasa cemburu yang aneh, namun tak bisa dipungkiri, mulai merayapi hatinya. Putranya begitu leluasa menikmati "harta karun" yang dulu hanya miliknya.

"Enak banget, ya, Bang Jago," gumam Luca, suaranya sedikit mengandung godaan. Elandro, yang sudah kenyang, perlahan melepaskan diri dari payudara Althea, bibirnya belepotan susu. Althea membersihkan mulut putranya dengan lembut.

Althea tertawa kecil. "Cemburu, Mas?" godanya, mengangkat alis.

Luca pura-pura batuk, lalu meletakkan cangkir kopinya di atas nakas. Ia mendekat, membaringkan diri di samping Althea dan Elandro, dengan posisi miring, menghadap Althea. Tangannya dengan lembut mengusap kepala putranya, lalu pandangannya beralih ke payudara Althea yang masih terlihat penuh.

"Gimana enggak cemburu, Sayang? Dulu itu jatah aku," bisiknya, suaranya pelan dan rendah, hanya untuk didengar Althea. Ada nada kepemilikan yang jelas dalam suaranya.

Althea hanya tersenyum tipis, matanya berbinar melihat tingkah suaminya. Ia tahu arah pembicaraan Luca. Gelora di mata Luca tak pernah bisa disembunyikan.

Luca semakin mendekat, bibirnya perlahan menyentuh kulit Althea di sekitar payudaranya yang baru saja dilepaskan Elandro. Ia menciumi lembut, sesekali menjilat sisa ASI yang mungkin masih ada, seolah ingin merasakan kembali kenikmatan yang selama ini "direbut" putranya. Sentuhan itu ringan, namun cukup untuk membuat Althea merinding, bulu kuduknya berdiri.

"Mas..." desah Althea pelan, merasakan sensasi geli bercampur panas yang mulai menjalar di sekujur tubuhnya.

Ia melirik Elandro yang kini sudah memejamkan mata, tertidur pulas di antara mereka, senyum kecil menghiasi bibir mungilnya.

Luca tidak peduli pada lingkungan sekitar, fokusnya hanya pada Althea. Ia semakin gencar mengecup, menghisap lembut, dan memainkan lidahnya di sekitar puting Althea.

Lihat selengkapnya