ERNANDO √

siti nurhildayani
Chapter #3

ke - dua

.

"BAGI PESERTA ORIENTASI YANG TIDAK MEMBAWA PERALATAN YANG TELAH KAMI PERINTAHKAN, AKAN MENDAPAT KONSEKUENSINYA BERUPA HUKUMAN" Ucap Seorang lelaki bernama Mirza yang sepertinya adalah pengurus Osis itu dengan suara yang lantang membuat para murid peserta orientasi itu menundukan kepalanya

"DION, PERIKSA!" Sambung Mirza

Lelaki bernama Dion itu perlahan berjalan bersama 2 orang temannya yang juga pengurus Osis untuk memeriksa kelengkapan Siswa

Namun, Jauh di barisan belakang sana seorang gadis yang merupakan peserta Orientasi itu tengah berdiri risau dengan mimik muka yang panik.

"Lo kenapa?" Tanya lelaki yang berdiri tepat di sebelah gadis tersebut

"Aku lupa bawa Nametag" ucap gadis itu dengan nada takut dan pelan

Lelaki tersebut tampak memperhatikan sekelilingnya lalu dengan cepat ia menarik lengan gadis itu menjauhi lapangan tanpa ketahuan.

Gadis yang lengannya ditarik paksa tersebut tampak sedikit terkejut namun berusaha tetap tenang dan melihat apa yang akan dilakukan lelaki itu

Mereka berdua semakin menjauhi lapangan, berlari kearah ujung koridor sekolah

"K-kamu mau bawa aku kemana hah?" tanya gadis itu dengan nada terengah-engah setelah berlari

"Lo mau gak kena hukuman kan? ayo kita ke Rooftoop"

Kembali lelaki itu menarik gadis yang terlihat pasrah dan mengikutinya menuju rooftoop sekolah

Tak sampai 5 menit mereka menaiki tangga, kini mereka sampai di atas rooftoop sekolah yang terlihat amat sepi.

Gadis itu mengedarkan pandangannya menatap kagum pemandangan yang terlihat dari atas sini, dengan langkah pelan ia melangkah maju dan darisini terlihat banyaknya murid yang tengah mengikuti masa orientasi di bawah sana

"Kamu tau tempat ini dari mana?" tanya gadis itu lalu berbalik menghampiri lelaki yang kini tengah membaringkan tubuhnya pada soffa usang yang berada disana

"Kakak gue pernah sekolah disini, dan gue dikasih tau dari dia kalau disini ada rooftoopnya"

Gadis itu menganggukan kepalanya mengerti

"Ooh gitu, eh nama kamu siapa? Aku sheril, panggil aja Eri dan makasih karna kamu udah mau bantuin aku" ucap gadis bernama sheril tersebut dengan menjulurkan tangannya pada lelaki itu

"Gue Arnando Gerdiansyah, seneng bisa bantu" ucap Nando seraya tersenyum

Dengan senang hati Nando menyambut uluran tangan Sheril, ntah apa yang ada dalam fikiran Sheril, kini ia malah terpaku dengan senyum yang Nando berikan seiring dengan detak jantungnya yang berdebar setelah uluran tangannya diterima Nando.

Lihat selengkapnya