Hampir satu tahun kami dekat, terhitung sejak Ido mengucapkan ulang tahun di usiaku yang ke-17. Sudah cukup banyak waktu yang kita lalui bersama meskipun tak ada kejelasan diantara kita, tak ada ikatan yang mengharuskan kita saling menjaga rasa. Tapi, tanpa diminta aku melakukannya. Menjaga hati dan rasa untuknya, untuk dia yang telah lama singgah dihati. Meskipun aku tak tau apakah dia hanya singgah sebagai tamu, atau akan menjadi tuan dari pemilik rumah.
Penghujung semester, sibuk perkara akademik yang membuatku hanya fokus untuk mengahadapi ujian. Sibuk menuntaskan tugas praktek seperti berpidato, berpuisi, olahraga, hafalan, dan memainkan peran.
Semakin hari semakin jarang aku melakukan komunikasi dengan Ido. Karena pikirku kami sama-sama sedang sibuk menuntaskan apa yang menjadi kewajiban kami.
"Faa, kamu sibuk ya?" notifikasi pesan masuk dari Ido