Luka dan Bahagia

Nuraenah Yakin
Chapter #18

Curiga

Baru saja 360 menit lalu aku bahagia karena kau telah melibatkanku dalam pertemuan penting keluargamu. Sayang, kebahagiaan itu tak berkepanjangan. Sebelum perjalanan pulang, kau malah sibuk dengan ponselmu. Padahal aku jelas-jelas ada disampingmu, lalu apa yang mampu mengalihkan pandanganmu dariku? 

20.00 WIB

"Do, anterin Shofa pulang gih. Udah malem, nggak baik nyulik anak orang lama-lama"ucap sang ibu yang memiliki paras ayu itu.

"Ok mah, yaudah kalau gitu kita pulang. Yuu pulaang faaa"

"Iyaa ayoo, om, tante, semuanya saya pamit duluan. Assalamu'allaikum" ucapku berpamitan

"Hati-hati yaa faa, hati-hati doo, wa'allaikumussalam warrahmatullaah" ucap lelaki berkacamata dengan topi dan jas kulit yang dipakainya. Ya, itu ayah dari Ido.

Aku siap untuk pulang, tapi tak siap jika harus membawa rasa penasaranku. Ada apa sih di hp ido sampai dia sibuk seakan-akan tak menganggap kehadiranku.

"Do, minjem hp kamu dulu dong"

Lihat selengkapnya