PUISI UNTUK MEI
MEI
Sekarang kau telah berubah
Sejak kejadian yang sangat pahit itu
Senyummu kini harus berbayar.
MEI
Aku masih ingat, ketika kau curhat kepadaku
Dan, aku tak sangka itu adalah suara terakhirmu.
Kau menangis
Kau meronta
Kau membuang semua barang yang ada di dekatmu
Air matamu sangat pedih kurasakan
Jeritanmu sangat menyayat hati!
MEI
Seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan
Menjadi peristiwa pahit dan kelam dalam hidupmu
Keluargamu di bantai di hadapanmu tanpa perlawanan
Tapi ... Aku bisa merasakan
Sakitnya hatimu, fisikmu dan batinmu
MEI
Senyummu kini berbayar
Tangismu kini kemarau