Pesantren Daar Al-Ilmi, Serang, 2022.
Hari ini, sebuah ucapan rasa syukur terungkap dari mulut yang terkatup.
Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'man nashir
Artinya : Cukuplah Allah sebagai penolong bagi kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung kami.
Udara segar yang ia hirup membuatnya merasa begitu hidup. Sebait janji ia pahat dalam relung kalbunya, untuk terus mengagungkan asma Allah Sang Khalik, hingga denyut nadinya dan detak jantungnya seiring dengan irama taghanni, tak pernah lepas dari lantunan ayat-ayat Allah, hingga mencapai ketukan terakhir.
Pandanganya ia layangkan ke langit biru, yang bersih tak menyisakan awan sejak turun hujan menjelang subuh hari tadi. Seminggu lamanya, taman yang mengelilingi Pesantren Daar Al-Ilmi ini menanti giliran siraman dari langit. Akhirnya, air penuh berkah itu terlimpah juga, menyirami setiap yang bernafas di bumi, menyisir rapih pepohonan yang menjulang tinggi hingga menyapu bersih rumput yang terhampar bak permadani. Membuat hidup ini terasa indah, semesta dimengerti dengan mudah, dan segalanya bergulir secara naluriah.
Lukisan alam yang menakjubkan. Setiap detailnya menunjukan corak kehidupan, dihiasi noktah-noktah yang penuh hikmah. Tak ada yang tidak bersumber dari Allah. Semua adalah Maha Karya Sang Khalik yang tak tertandingi. Seluruh alam bahkan diri manusia yang memiliki kehendak bebas sekalipun, semua bergerak atas izin-Nya, menjalani kodrat sesuai ketetapan Illahi, pikirnya mendalam [Salsa].
Dihayatinya cericip burung-burung yang hinggap pada dahan pepohonan, berkicau harmonis penuh sukacita menyambut terbitnya matahari, seakan saling mengamini dan memuji asma-Nya dengan takzim. Ia baru saja menyaksikan, bagaimana alam semesta bertasbih dalam setiap detak jantung mahluk hidup, dan setiap detik jarum jam yang dengan sabar menetapkan waktu. Sebab tiada satupun mahluk yang tak tunduk, iklas maupun terpaksa, kedalam rancangan besar Yang Maha Kuasa.
Ia menghirup aroma petrikor yang menguar dengan aroma khas hingga dadanya dirayapi rasa lega. Ia mengingatkan diri bahwa air yang bercucuran tak selalu megisyaratkan kesedihan. Dan dari setiap tetesanya adalah hikmah bagi hati gersang yang tetap sabar menanti bahwa keadilan akan terus dipelihara oleh hukum alam.
Ia tak akan lupa bagaimana rasanya haus akan ilmu. Setiap tetes embun bening yang bergelantung pada helaian berserat itu adalah seberkas pesan, agar ia tak kenal lelah mengenyam ilmu langit. Dan setiap kesegaran yang terserap oleh gersangnya bumi adalah setitik harapan, demi kematian rohani yang diiringi dengan perjuangan dan doa akan menemukan kelahiranya kembali.