Lukisan Jiwa Raga

DAMAIZANNE
Chapter #2

One

Lima hari penuh para murid SMP menempuh Penilaian Akhir Semester satu. Lima hari itu pula otak mereka diperas untuk mengerjakan soal-soal.

Ada yang semangat, ada yang lemas,ada yang santuy saat pagi dan berkata dia belum belajar sama sekali, dan ada juga yang sangat serius sampai bercanda saja tidak mau, dia hanya berkutat dengan buku.

Lepas dari itu semua,para pengurus OSIS menyelenggarakan sebuah acara yang bertujuan untuk hiburan selepas PAS, apalagi kalau bukan Classmeeting.

Classmeeting disambut baik oleh para siswa, alasan utamanya adalah jamkos seharian penuh hingga satu minggu kedepan.

Tapi banyak juga dari mereka yang memanfaatkannya untuk membolos. Mereka menganggap tidak penting mengikuti Classmeeting. Tapi itu semua memang terserah pada diri sendiri.

"Buat classmeeting tahun ini se-menyenangkan mungkin. Kalau bisa jangan sampai ada anak yang mengeluh bosan. Terutama pastikan yang membolos sedikit, dan lebih baik lagi jika tidak ada yang membolos. Jangan lupa untuk mengabsen setiap kelas." ucap ketua Osis dengan tegas. Dia sedang membagi-bagi tugas kepada para anggotanya.

Semua anggota Osis yang sedang berkumpul mengangguk mantap.

"Jangan cuma angguk-angguk saja. Tapi buktikan dengan sebuah kerja nyata." Ketus Osis kembali berucap tegas-lebih tegas malah.

"Iya." jawab para anggota serempak.

•••

Hari Senin pagi ini diawali dengan langit yang biru cerah, awan bergerumbul ria di langit dan yang pasti cuaca yang sangat bersahabat.

Gadis bernama Nara baru saja meletakkan tasnya di tempat duduk lalu berjalan ke luar kelas. Dia bisa melihat dari kelasnya yang berada di atas kalau lapangan sudah ramai oleh siswa-siswi.

Daripada bosan hanya diam di kelas, Nara memanggil kedua temannya yang sedang mengobrol di pojok kelas untuk turun menuju lapangan.

"Turun yuk." ajak Nara.

"Ayok ayookkk!gabut aku di kelas. Mending liat lomba aja." ucap Eva dengan gaya layaknya anak kecil yang sambil loncat-loncat.

"Emang di lapangan ada lomba apa?" tanya Fita dengan suara malas.

Nara menjawab dengan senang hati, "Ada badminton, takraw, nyanyi tunggal, membuat poster sama desain batik."

Lihat selengkapnya