LUMINOUS:A World Full Of Mystery and The Darkness

Dito Bagus Chandra
Chapter #1

Chapter 01: Mimpi Aneh

"Tolong,Tolong aku !!"

"Siapa saja, tolonglah aku !"

Teriakan permintaan tolong seorang wanita yang terdengar dari arah timur sana. Aku bergegas menuju ke arah timur untuk menolongibnya. Namun saat ku berada di sana, aku merasakan energi kegelapan yang sangat kuat. Asal energi kegelapan tersebut ada pada penjara besi yang di penuhi oleh energi kegelapan,serta di jaga oleh kegelapan. Entah bagaimana aku bisa merasakan energi tersebut.

Wanita itu di kurung pada sel 06 dan dia terus menangis ketakutan. Aku berusaha mencari cara untuk menolong wanita tersebut.

Wanita itu berkata "Carilah kunci untuk membuka sel yang mengurungku ini".

Aku langsung bergegas tuk mencari kunci tersebut. Penjara itu terdapat beberapa sel dan lorong. Lantai yang penuh debu dan tangga yang sepertinya sudah tidak bisa di gunakan serta beberapa lampu yang mulai meredup membuat ku kesulitan untuk mencari kunci.

................

Aku terus berusaha untuk mencarinya. Saat ku mulai berjalan pada setiap lorong aku mulai merasakan keanehan, Seperti ada yang mengikuti ku dari belakang. Aku terus berjalan hingga seketika bulu kuduku mulai merinding, aku merasa ketakutan. Aku mencoba tuk berlari kencang dan secepat mungkin. Namun lorong itu seperti tak ada ujung nya, jantungku mulai berdetak kencang, nafasku terhembus-hembus dengan cepat

Aku mulai kewalahan dan berhenti sejenak sambil mengisi stamina kembali, nafasku berhembus dengan cepat, kaki ku bergemetar ketakutan, saat aku berhenti. Tiba-tiba tubuhku berkeringat dingin. Aku merasa si pengikut itu terus mengikuti ku hingga kesini. Ku mencoba memberanikan diri untuk menoleh ke belakang untuk memastikan nya.

Apakah dia benar-benar mengikutiku, dengan sangat ketakutan aku perlahan-lahan mencoba tuk menoleh ke belakang, dan ternyata tidak ada siapa-siapa. Aku pun mulai tenang karena tidak ada yang mengikutiku. Tetapi aneh nya, kenapa aku masih merasa ketakutan ?, kenapa bulu kuduku masih saja berdiri, keringatku yang semakin bercucuran dan membasahi bajuku. Padahal saat ku menoleh ke belakang tidak ada siapapun, lalu akhirnya aku memutuskan untuk mencoba melanjutkan perjalanan mencari kunci di lorong ini. Tiba-tiba saja saat ku mulai berjalan ke depan.

Lihat selengkapnya