Angin sore menghampiri pepohonan yang membuat semua daun berterbangan. Ibu berjalan menghampiri pohon besar yang berada didepan rumah.
"Kim Cho Rong? Kim Choon Hee? Dimana kalian?"
"Kak, kapan kita akan keluar?" tanya Choon Hee yang bersembunyi bersama Cho Rong di rumah pohon.
Cho Rong menutup mulut Choon Hee. "Sstt. Jangan berisik, nanti Ibu bisa tau kalau kita ada diatas sini."
Ibu berdiri tepat dibawah pohon yang mereka naiki.
"Kak! Ibu..."
"Haduh mau hujan lagi. Kalian berdua kalau dengar teriakan Ibu. Pulang sekarang ya nak, ini mau hujan nanti kalian sakit. Ibu mau angkat jemuran dulu."
Ibu pergi dari sana meninggalkan mereka berdua. Choon Hee tertawa bahagia karena berhasil menghindari Ibunya sedangkan Cho Rong dibuat sedikit terdiam. Kemudian Cho Rong beranjak dari tempatnya dan membuka peti harta karun yang berisi sejumlah coklat.
"Astaga Kak! Banyak banget."
"Banyak kan? Makanlah sepuasmu. Ibu dan Ayah nggak akan sadar kok."
Choon Hee menatapi Cho Rong dengan wajah senang. "Benaran boleh?
"Iya. Ayah nggak akan marah, karena Ayah nggak tau."
"YEAYY!!"
Cho Rong tersenyum lebar melihat adiknya yang bahagia saat bersamanya.
***
Tak terasa waktu semakin larut. Setelah memakan semua coklat, secara tidak sadar mereka tertidur dirumah pohon yang gelap.
Guk... Guk...
Suara bising dari anjing doberman peliharaan mereka terdengar dari bawah pohon. Hal itu membuat mereka berdua terbangun. "Aduh! Berisik banget sih," oceh Choon Hee.
"Wolfie kenapa ya?" tanya Cho Rong yang menghidupkan lampu dan tak sengaja melihat kondisi rumahnya dalam keadaan gelap. "Kok rumah gelap banget? Bukannya Ibu dan Ayah nggak pernah matiin semua lampu dirumah?" tambahnya.
Choon Hee juga ikut melihat. "Oh iya? Kok sampai gelap gulita seperti itu."
Guk! Guk!
"Kamu tunggu disini ya. Kakak mau tenangin Wolfie dibawah dulu."
"Aku temani aja Kak. Aku takut sendirian," jawab Choon Hee.
Cho Rong menatapi Choon Hee dengan serius. "Yakin?"