Brak! Brak! Brak!
"KAK JANGAN KEJAR AKU!!"
Choon Hee yang berumur 16 tahun berlari menuruni tangga untuk menghindari kejaran Kakaknya.
"HEI KIM CHOON HEE! Kemari kamu. Siapa yang memperbolehkanmu menyentuh kamarku!" teriak Cho Rong yang berumur 19 tahun.
Suasana minggu pagi cukup heboh di rumah yang terletak disekitaran perkebunan itu.
"Kalian berdua jangan lari-larian di dalam rumah," ucap Ibu yang sedang mempersiapkan sarapan.
Guk! Guk!
Choon Hee berlari menuju dapur dan bersembunyi dibelakang Ibunya. "Ibu, tolong aku. Ada gorila yang mengejarku."
"Go... gorila!? Kesini kamu. KESINI! Berani-beraninya kamu ngatain Kakakmu sendiri gorila? Kalau aku gorila berarti kamu Adik gorila dong?" teriak kesal Cho Rong dengan nafas tak beraturan.
"..." Choon Hee terdiam tak berkutik.
"Hahaha," Ibu tertawa mendengar ucapan Choon Hee itu.
Cho Rong menatap kesal. "Ibu, kok malah ketawa sih? Anak kebanggaanmu ini sedang dikatain loh!?"
"Sudah hentikan kalian berdua. Nanti Ayah marah loh."
"Kak, tuh dengar kata Ibu. Berhentilah mengejarku!" oceh Choon Hee.
Cho Rong tersenyum sinis. "Aku akan berhenti kalau kamu menghampiriku."
"Nggak. Aku nggak percaya omonganmu, Kak!"
Cho Rong dan Choon Hee masih saja sibuk kejar-kejaran. Sampai semuanya terhenti ketika Ayah mereka datang.
"Hentikan kalian. Ada Ayah tuh," ucap Ibu yang membuat Kakak beradik ini terdiam.