Luruh Lebur Reda Rasa

Serasa Sarasa
Chapter #1

Prolog: Perjalanan Rumpang

Tentang sebuah keluarga yang terus berkelana—meski tak lagi saling bertanya, tak pula saling berbincang.

Masing-masing membawa ruang kosong di dalam jiwanya, ruang yang tak bisa dimengerti, apalagi dibagi, karena semuanya sibuk mencari pelengkap untuk lukanya sendiri. Namun tak ada satu pun yang sanggup melengkapi siapa pun.

Di dalam kereta yang entah ke mana arahnya—menuju tempat baik atau buruk—mereka tetap melaju. Tanpa peta, tanpa pegangan.

Perjalanan ini tak pernah benar-benar berhenti, meski sesekali singgah di gerbong ekonomi, eksekutif, atau bisnis.

Mungkin lima jiwa dalam keluarga ini sedang tidak berdaya.

Pasrah dibawa oleh laju waktu yang tak kenal tujuan, seolah tersesat… entah salah naik kereta, atau entah salah memilih jalur.

Tak ada yang ingin berbicara di antara mereka.

Lihat selengkapnya