Lustfull Night

Arinaa
Chapter #2

First With Him

Sinar matahari menerangi kamar yang menjadi saksi bisu kegiatan panas yang dilakukan dua insan semalaman itu.

Bau bekas percintaan mereka pun masih tercium. Dengan berat sang wanita harus membuka matanya. Rasa perih langsung menghampiri dirinya. Terlebih area dibawah sana dan kakinya yang terasa pegal.

Menyesal? Sedikit. Ia hanya menyesalkan keputusan singkatnya hingga membuatnya harus memberikan pertamanya pada orang yang baru dikenalnya.

 

Ia menoleh ke pria di sampingnya yang masih tertidur sangat lelap. Pria yang telah meninggalkan bekas di seluruh tubuhnya.

Wajahnya terlihat polos sekali saat matanya tertutup, tapi tidak saat ia membuka matanya. Mengingat bagaimana panasnya permainan mereka semalam. Pria ini bagi monster kelaparan yang sedang siap sedia menerkam mangsanya.

 

Anna merasa dirinya sangat lengket. Ia ingin membersihkan dirinya sekarang juga sebelum pria di sebelahnya ini terbangun. Jangankan berjalan, bergerak sedikit saja rasa perih itu kembali dirasakannya.

"Apa sesakit ini jika pertama kali melakukannya?" Pikirnya pada dirinya sendiri.

"Tak bisa berjalan ya?" Tanya pria itu dengan suara khas orang mengantuk, mata setengah terbuka, dan senyuman kecilnya.

Anna menoleh dengan kesal, jika saja pria ini menurut apa yang dibilangnya semalam, mungkin ia tak akan merasakan sakit di daerah kewanitaannya.

"Wajahmu membuatku ingin melakukannya lagi. Semalam hebat sekali, aku menyukainya." ucap pria itu.

"Aku tak menyangka semalam adalah pertamamu. Pengalaman baru untukku." Ucap pria itu lagi.

 

"Antar aku ke kamar mandi." Pinta Anna.

"Mau melakukannya lagi disana? Kita belum coba posisi lain." balas pria itu dengan senyum menggodanya.

Anna seketika melempar bantal kearah pria itu.

"Apa hanya sex yang ada dikepalamu hah? Cepat bawa aku ke kamar mandi. Sudah lengket sekali ini." omelnya pada pria itu.

"Jika bersangkutan denganmu memang selalu seperti itu."jawabnya dengan santai lalu membatu Anna berjalan ke kamar mandi.

 

 

Anna telah bersiap-siap ingin pulang, jika saja tangan pria itu tak menahannya.

"Hubungi aku jika ingin lagi. Kita bermain di apartemenku saja." ucapnya lalu mencium bibir Anna sekilas.

"Dan...aku suka saat mendengarmu memanggil namaku tadi malam. Terdengar seperti ingin dihancurkan." tambahnya lagi.

 

Lihat selengkapnya