Lustfull Night

Arinaa
Chapter #3

His Plan

Sebagai pengantin baru dan menantu dari perdana menteri di Inggris, Aiden tentu mendapatkan fasilitas super mewah.

Bayangkan saja, ia dan istrinya diberikan rumah mewah sebagai hadiah pernikahan mereka dan bulan madu di Perancis selama satu minggu penuh. Belum lagi, Aiden kini di angkat oleh ayah mertuanya untuk menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan yang sedang dijalankan.

Perusahan yang bergerak di bidang real estate dengan beberapa cabang yang ada di Asia dan Eropa. Sebelumnya perusahaan ini ditangani oleh putri perdana menteri itu, namun mereka mempercayakan semua kepada Aiden karena dari keinginan putri tersebut. Ia hanya ingin menjadi istri yang baik bagi Aiden.

 

Rencana tetap rencana, Aiden tetap pada pendiriannya. Suatu hal yang menguntungkan jika ia memiliki keduanya. Dikaruniai otak yang cerdas membuat kepala Aiden penuh dengan beribu ide dan rencana. Bahkan jika rencana awal gagal, hanya membutuhkan waktu hitungan menit, Aiden sudah menyusun kembali rencana baru. Prinsip Aiden adalah "Apa yang ia inginkan harus ia dapatkan. Dengan cara kotor sekalipun".

 

~

 

Anna tengah duduk dikursi kantornya dengan beberapa berkas yang harus ia selesaikan. Walaupun jam sudah menunjukkan waktu makan siang, ia tetap berkutit dengan dokumen-dokumen itu. Sebenarnya bukan karena Anna tak menjaga kesehatannya. Ia hanya menyibukkan dirinya karena sekarang ia mendapat dua masalah. Pertama tentu dengan mantan tunangan bajingannya itu. Yang sampai detik ini tak bisa Anna lupakan. Dan yang kedua, pria berperawakan lugu yang menjadi pria pertama yang menyetubuhinya. Anna tak mempermasalahkan akan kejadian waktu itu. Namun, pria ini tak henti-hentinya mengirimkan pesan pada Anna. Membuat Anna ingin menjual ponselnya saja.

 

"Ayo makan siang bersama. Aku jemput."

 

Satu lagi pesan yang masuk kedalam ponsel Anna. Padahal Anna sudah membalas dirinya sibuk, tapi pria itu tetap saja terus menerus mengiriminya pesan dan terus menelepon Anna.

Andai saja apa yang ada di depan Anna ini bukan fasilitas kantornya, sudah pasti Anna akan mengamuk dan menggebrak kencang apa yang ada di hadapannya. Tak perdulu berapa biaya yang akan di habiskan jika barang-barang ini rusak akibat amukannya.

 

"Apa?"tanya Anna dengan ketus saat ada telepon masuk dan akhirnya ia menjawabnya juga.

"Hey Nona. Aku lebih suka suaramu saat diranjang kala itu. Tidak bisakah aku mendengar itu lagi dari pada kau harus berucap dengan ketus seperti ini?" Balas seseorang dari seberang sana yang ternyata adalah Justin.

"Apa maumu?" Tanya Anna lagi.

"Ayo makan siang bersama. Aku lapar."jawab Justin.

"Kau mendadak buta atau bagaimana huh? Tak bisa melihat pesanku jika aku sedang sibuk." Balas Anna dengan kesal.

"Kau hanya pura-pura, aku tahu. Cepat bangun dari kursimu dan turun. Aku sudah dibawah menunggumu. Jangan sampai aku naik dan aku akan melecehkanmu di depan teman-temanmu ya."balas Justin dengan nada santainya.

Anna seketika menoleh dan melihat kearah bawah yang lebih tepatnya tempat parkir mobil dan ia melihat Justin melambaikan tangannya dari bawah sana.

 

Lihat selengkapnya