Anna terbangun karena pagi-pagi sudah di serang oleh kecupan basah dari pria yang menemaninya tidur dua hari ini. Ingin kesal, namun di satu sisi, Justin yang menemaninya akhir-akhir ini. Ia pun perlahan membuka matanya dan menatap wajah Justin yang seperti orang bangun tidur juga. Rambutnya yang masih berantakan dan matanya yang masih setengah terbuka namun sudah bisa menyerang orang dengan ciumannya.
“Bangun sayang.” Ucap Justin yang terdengar serak.
“Kau sakit?” tanya Anna yang cukup terkejut.
“Tidak. Suaraku memang sexy jika baru bangun tidur.” Jawab Justin dengan percaya diri. Seperti memang ia di lahirkan dengan banyak anugerah dari tuhan.
“Terserah kau saja.” balas Anna yang tadinya khawatir jadi memasang muka malasnya saat mendengar jawaban Justin. Ia bahkan sampai mengubah posisinya membelakangi pria itu.
“Kau mulai mencintaiku Anna.” Ujar Justin.
“Jangan bicara omong kosong.” Balas Anna.
“Kau hanya malu saja. Kau mau kapan aku nikahi? Mau nanti sore juga aku tak masalah.” Ucap Justin yang senang sekali menggoda wanita ini.
“Kau pikir menikah itu seperti berselingkuh. Pagi ini kau bilang mencintaiku, tapi sore nanti kau ku dapati sedang tidur bersama wanita lain. Pria memang sama saja.” kata Anna dengan nada kesal.
“Tapi aku tak melakukan itu. Atau jangan-jangan, kau punya pengalaman di selingkuhi kekasihmu dulu ya?” tanya Justin yang langsung di tatap dengan tatapan tajam oleh Anna.
“Oke, aku diam. Sebenarnya aku ingin mengajakmu pergi.” Ujar Justin.
“Kemana?” tanya Anna sambil menoleh.
“Ke suatu tempat.” Jawaban Justin menurut Anna sangat menggantung.
“Maaf, aku ada urusan. Kau juga bukan anak kecil yang pergi harus di temani oleh ibumu kan.” ucap Anna dan di balas anggukan oleh Justin.
“Baiklah. Aku pergi sendiri saja. Mungkin aku pulang malam. Kau jangan rindu padaku ya.” Ucap Justin sambil memperlihatkan deretan giginya.
“Aku pulang ke apartemenku hari ini. Sudah dua hari aku tinggal. Aku perlu membersihkannya.” Balas Anna.
“Yah.. aku sepertinya yang akan merindukanmu. Jujur saja, tidurku sangat berkualitas sekali selama dua hari ini.” ucap Justin.
“Aku tak termakan rayuanmu. Lebih baik kau mandi sana. Setelah itu aku, aku buatkan kau sarapan dulu.” perintah Anna pada Justin dan langsung bangun menuju ke dapur.
~