Lustfull Night

Arinaa
Chapter #11

Smile Behind You

Pagi yang dingin datang.

Entah sejak kapan hujan mulai turun. Langit terlihat lebih gelap dari pagi biasanya. Membuat sebagian orang memilih untuk tetap berada di balik selimut tebal mereka guna menghangatkan diri. Begitu juga dengan wanita yang masih terlelap tanpa menyadari pria di samping sudah terbangun sejak tiga jam yang lalu.

“Sayang, bangun.” Bisik Justin di telinga Anna.

Namun yang di dapat hanya wanita itu menggeliat dan memutar tubuhnya agar membelakangi si pria. Justin tersenyum dan mengusap lembut kepala Anna.

“Baiklah, aku berangkat ya.” Ucap Justin lalu melangkahkan kakinya keluar dari apartemen si wanita.

Satu jam kemudian, Anna terbangun dan mendapati di sampingnya sudah kosong tak ada Justin. Ia sempat menoleh keluar jendela yang tirainya sudah terbuka dan melihat hujan turun.

“Kemana Justin?” pikir Anna pada dirinya sendiri.

Ia lalu menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya dan berniat pergi keluar kamar mencari Justin. Tetapi presensi pria itu tak ia temukan di mana-mana. Hingga matanya menangkap satu catatan yang tertempel di lemari pendingin dengan bertuliskan, “Aku pergi. Kau ini wanita malas sekali bangun pagi. Aku siapkan sarapan di atas meja. Jangan lupa makan.”

Anna tersenyum kecil saat Justin masih sempat membuatkan sarapan untuknya. 

Ponselnya seketika berdering dan Anna kembali masuk ke dalam kamar untuk melihat siapa yang menghubunginya. Ia berharap itu dari Justin. Namun nama yang tertera adalah dari seorang pria yang mengganggu Anna akhir-akhir ini.

“Apa?” ucap Anna menjawab panggilan telepon itu tanpa basa basi.

“Selamat pagi Anna. Bagaimana soal kemarin? Kau mau membantuku?” tanya pria itu.

“Aiden, ini masih pagi dan kau menghubungiku hanya untuk itu?” ucap Anna tak percaya.

“Aku tadinya ingin mengajak kau sarapan bersama. Tapi responmu sepertinya sangat tak bersahabat. Jadi kau pasti sedang tak ingin di ganggu.” Balas Aiden.

“Jika kau tahu kenapa masih menghubungiku? Aku tidak mau membantumu.” Ucap Anna.

Cukup lama tak ada balasan dari Aiden. Hingga ucapan Aiden yang kali ini membuat Anna terdiam.

“Kumohon. Hanya kau yang bisa membantuku. Anna, jika kau tahu, aku masih sangat mencintaimu. Maaf aku baru jujur dengan perasaanku. Tak ada maksud sama sekali menyakitimu saat aku bilang aku akan menikah dengan Nicky. Aku terpaksa.” Ujar Aiden dengan nada lembut.

“Jika kau juga masih memiliki perasaan yang sama. Aku mau kita mulai lagi dari awal. Dan jika kau mau menunggu, aku akan menceraikan Nicky.” Tambah Aiden lagi.

“Aku akan membantumu. Tapi berjanjilah, setelah ini jangan pernah kau muncul di hadapanku lagi.” balas Anna.

 

~

 

Tak pernah pagi Justin sangat produktif seperti ini. Jika banyak jadwal pemotretan saja, ia meminta di bagi menjadi beberapa hari. Jangan salahkan dirinya yang mudah lelah, ia bekerja dari pagi ke malam. Belum lagi pekerjaanya di malam hari yang menurutnya sangat melelahkan. Terkadang sampai tiga wanita yang harus ia temani.

Dan pagi ini ia sudah berkutit dengan beberapa dokumen yang harus ia selesaikan. Dan dokumen tambahan yang menjadi atensinya akhir-akhir ini. Ia bahkan sampai memisahkan dokumen tersebut karena ia sendiri yang ingin turun tangan. Seperti apa yang ia ucapkan pada Jacob kemarin.

“Tuan, nanti akan ada rapat dan pertemuan dengan perusahaan milik perdana menteri. Saat makan siang.” Ucap asisten Justin memberitahu jadwalnya hari ini.

Lihat selengkapnya