Hujan masih mengguyur deras dibarengi kilatan cahaya dan gemuruhnya. Di balik pepohonan yang rindang seorang bersetelan serba hitam menghempaskan sebilah pisau yang berbalut darah. Tepat di depannya, pria paruh baya tertaih-tatih menjauhi orang itu.
“Kau adalah capo [1] dari Cosa Kartel,” ucap si pria paruh baya ketika menyadari tidak ada lagi tempat untuk kabur. “maksudku capo itu harusnya melindungi capo dei capi [2].”
Sambil menengadah kepala angkuh, ia menjawab. “Aku adalah capo yang memburu capo dei capi.”
“Aku sudah memberimu semua harta Flor de la Mar [3] yang kupunya, berengsek!” si pria paruh baya mengerang.