Lyra and The Moon

Fann Ardian
Chapter #8

An Omelette of The Night

Empat butir telur. Setengah gelas susu kurang sedikit. Mentega. Mangkuk berisi keju yang sudah diparut. Daun parsley, dan dua tomat ceri. Lyra membuka-buka laci buffet di dapur mencari daging asap. Sepertinya mereka tidak memiliki itu, dan ia juga lupa tentang daging asap ketika pergi ke kota tadi pagi. Akhirnya Lyra mengambil dua buah kentang dan mengupas kulitnya, memotongnya menjadi dadu dan memanggangnya.   

Sembari menunggu kentangnya matang, Lyra mencampurkan semua adonan untuk omelette. Untungnya, baik dirinya dan Quentin menyukai rasa pedas, jadi ia menambahkan cabai pada adonan telur. Sedikit lada dan garam, lalu masukkan tomat ceri dan daun parsley. Daun parsley seharusnya diletakkan terakhir sebagai hiasan, tetapi Lyra menaburkan sebagian untuk menambahkan cita rasa omelettenya. Sayang sekali persediaan brokoli sudah habis. Lyra berpikir ia akan sering bereksperimen dengan omelette di kemudian hari.   

Ta da!” Lyra meletakkan satu piring makan di hadapan Quentin. “Omelette dengan kentang panggang,” ujar gadis itu bak koki memasak.

Quentin memerhatikan hasil masakan anaknya itu untuk makan malam lebih awal mereka. “Dari penampilannya terlihat cantik dan lezat,” komentarnya. Lyra kembali dari dapur membawa piringnya sendiri, ia duduk di seberang Quentin. “Mari kita coba bagaimana rasanya.”  

Lyra dan Quentin memotong telur dan menyantapnya dengan kentang panggang.  

Sambil mengunyah, Lyra bertanya, “Bagaimana? Lezat, kan?”  

Quentin manggut-manggut. “Lezat. Kau ternyata cukup pandai memasak.” Ia memotong telur lagi dan memasukkanya ke dalam mulut. “Apa kau menambahkan keju pada omelette ini?”  

“Ya. Aku juga sempat bertanya-tanya kenapa kita jarang sekali membeli keju, padahal enak. Oh, dan apakah kau tahu banyak sekali makanan yang bisa dipadukan dengan keju?”   

“Kau tahu aku tidak banyak mengonsumsi produk hewani.” Quentin menusuk potongan kentang panggang dengan garpu. “Maka dari itu kita jarang memilikinya di rumah.” Ia menggigit kentangnya.  

“Tapi aku suka,” sahut Lyra sambil menaruh kedua tangannya di antara piring.   

“Kau bisa membelinya jika kau mau.” 

Yippie!” seru gadis itu. Ia kembali menyantap omelettenya. Ayahnya benar, masakannya memang enak.  

“Kita punya banyak sayur dan buah. Kau tahu ratatouille?” tanya Quentin.   

“Hidangan sayuran yang dipanggang berisi bawang, terong, tomat, zucchini, dan paprika?”  

“Benar. Buatlah itu dengan omelette besok pagi sebagai sarapan kita.” 

“Hmm. Aku memang sudah berencana akan bereksperimen dengan berbagai bahan untuk membuat omelette.” Lyra menghentikan makannya, termenung sesaat. “Baiklah. Aku akan menambahkannya ke dalam daftar.”

***


Lihat selengkapnya