M.A.T.A.D.O.R

mahes.varaa
Chapter #21

KORBAN KEENAM

Broom, broom!!

Dengan berat hati, Ali meminta ijin dari Damar untuk tidak menemani Damar dalam olah TKP hari ini.

Maaf, Pak.

Tapi memang ada yang harus saya periksa sekarang. Ini sangat penting hingga saya tidak bisa menundanya.

Dalam benaknya, Ali tahu saat-saat seperti ini dirinya harusnya ada di sisi Damar dan membantunya karena Ali adalah asisten Damar. Apalagi sekarang kasus yang ditangani Damar berhubungan dengan kasus Desa Pencuri yang dikenal sebagai desa yang bermasalah yang masalahnya bahkan sampai ke telinga presiden.

Tapi saat ini, Ali harus memeriksa sesuatu yang mungkin ada hubungannya dengan Matador yang dikejar oleh Damar juga.

Semua ini dimulai pagi ini.

Sembari mengemudikan mobilnya menuju ke tempat di mana Ali ingin memeriksa, Ali mengingat alasannya tadi mendadak meminta ijin pada Damar.

Ali tadinya hanya memeriksa berita seperti kebiasaannya. Sejak menjadi asisten Damar, setiap kali ada waktu Ali menyempatkan untuk memeriksa berita. Karena kesibukannya di unit kriminal yang kadang membuat Damar dan Ali lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan dari pada di kantor, terkadang ada berita dari unit lain yang terlambat didengar baik oleh Ali dan Damar.

Karena berpikir mungkin berita kejahatan dari unit lain mungkin berhubungan dengan kasus yang ditanganinya bersama dengan dan Damar, Ali menyempatkan waktunya untuk memeriksa berita.

Dan pagi ini, di antara ada banyak berita tentang kota XX, ada satu berita yang menarik perhatian Ali. Berita itu adalah berita kecelakaan beruntun yang disebabkan oleh mobil yang dikendarai anak SMA bersama dengan empat temannya. Mobil itu kehilangan kendali ketika menuruni jalanan turunan. Dan buruknya 500meter setelah jalanan turunan itu ada perempatan yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas yang sedang berwarna merah. Mobil yang membawa lima anak SMA itu, kemudian menabrak banyak kendaraan yang sedang berhenti karena isyarat lampu merah.

Berita kecelakaan itu terjadi kemarin sore dan unit yang mengurus kecelakaan itu adalah unit lalu lintas. Karena belakangan unit kriminal sibuk dengan banyak kasus ini dan itu, berita kecelakaan itu tidak sampai ke telinga Ali dan Damar yang terlalu sibuk.

Ckittt!

Setelah perjalanan kurang lebih 15 menit dengan kecepatan tinggi dari kantor kepolisian, Ali akhirnya tiba di lokasi yang ditujunya. SMA terbaik di kota XX: SMA 1.

Tadinya Ali ingin turun dan melakukan pemeriksaan terkait kecelakaan itu, tapi ternyata Ali tidak perlu turun dari dalam mobilnya karena di bagian depan bangunan SMA 1 itu Ali dapat dengan jelas melihat apa yang ingin diperiksanya. Ada banyak rangkaian bunga duka di depan bangunan SMA 1, lengkap dengan nama-nama dan foto rangkaian bunga duka itu ditujukan. Bersamaan dengan itu, Ali melihat kegiatan sekolah yang sepertinya dihentikan dan banyak anak-anak dan guru-guru yang menangis bersamaan.

Apa ini kebetulan?

Apa ini cuma kebetulan yang lain?

Pertanyaan itu muncul dalam benak Ali sembari Ali melihat lagi hpnya dan memeriksa lima anak SMA yang jadi penyebab kecelakaan nahas kemarin sore. Kelima anak itu akhirnya tewas setelah menyebabkan kecelakaan beruntun dan nahasnya mobil yang membawa lima anak SMA itu tak kunjung berhenti setelah menabrak banyak kendaraan dan baru berhenti setelah menabrak tiang listrik di sisi lain perempatan.

Broom, broom!

Kebetulan ini, terlalu kebetulan untuk disebut dengan kebetulan.

Benar kan?

Ali yang merasa kebetulan terlalu sering terjadi belakangan ini terutama berkaitan dengan kasusnya Matador, menyalakan mesin mobilnya dan memutar mobilnya kembali menuju ke kantor kepolisian. Tapi kali ini yang Ali pikirkan adalah unit di mana Yayok-teman Damar bekerja.

“Pak Yayok, saya ingin minta bantuan Bapak.”

Lihat selengkapnya