"Ibu, pokoknya aku tidak mau!" teriak Yuri ketika mereka sudah kembali dari rumah keluarga Jeon. Astaga! Yuri hampir kehilangan akalnya. Bagimana mungkin mereka semua memutusakan hal sebesar ini secara sepihak. Tidak bertanya apakah yang bersangkutan bersedia atau tidak. Ini sebuah pernikahan, bukan permainan yang akan selesai sehari dua hari.
Mimpi apa Yuri semalam sehingga harus dihadapkan pada hal serumit ini? Seharusnya Yuri bisa menolak dengan mudah. Tapi masalahnya, ia ingat kondisi Nyonya Jeon yang tadi langsung sesak nafas ketika ia mengekspresikan ketidak-setujuannya. Bagaimana jika Nyonya Jeon sampai jatuh sakit?
"Yuri-yaa, kau tidak bisa menolak. Lagipula, ibu dan Nyonya Jeon sudah menjodohkan kalian berdua sejak kalian masih menjadi zigot," jelas Nyonya Song dengan suara lirih, berharap putrinya akan mengerti jika ia berbicara selembut mungkin.
"Apa maksud ibu?" Yuri semakin tidak mengerti dengan ucapan ibunya.
"Kau tahu kan jika umurmu dan Jungkook hanya berbeda 2 minggu. Dulu, saat kehamilan bulan pertama kami, kami pernah membuat janji, jika anakaku lelaki dan anak kedua dari keluarga Jeon adalah perempuan, atau sebaliknya, kami sepakat akan menjodohkan kalian," Nyonya Song menjelaskan dengan memamerkan wajah memohonnya, agar Yuri mau menerima perjodohan ini. Lagipula Yuri dijodohkan dengan pria tampan yang menjadi idola terkenal dunia, bukan dengan pria tua bangka bertubuh gempal dan berotak mesum. Seharusnya Yuri senang. Ia dijodohkan dengan Jeon Jungkook, pria idaman semua wanita di seluruh dunia.
"Astaga ibu! Bagaimana mungkin itu bisa terjadi. Pokoknya aku tidak mau menikah dengannya, Bu," bantah Yuri. Gadis itu menjatuhkan dirinya di sofa ruang tamu dan membenamkan wajahnya di sana.
Jika Yuri adalah wanita lain, mungkin ia akan senang, melompat-lompat seperti orang idot, berkeliling komplek perumahan sembari meneriakkan nama Jeon Jungkook mirip pemandu sorak atau segera menggelar konfrensi pers dan mengumumkan bahwa ia adalah calon istri seorang idola terkenal. Tapi ia bukan, ia adalah Song Yuri, seorang gadis yang sudah mengultimatum dirinya sendiri untuk tidak berhubungan dengan Jeon Jungkook dalam bentuk apapun.
Sia-sia sudah usahanya 10 tahun ini untuk menjauhi lelaki itu.
Yuri mulai memukul-mukul sofa dengan gemas. Melihat putrinya seperti itu, Tuan Song jadi tidak tega, ia pun mengajak sang istri untuk meninggalkan putri mereka sendirian. Yuri butuh waktu untuk sendiri. Berita ini terlalu mengejutkan.
Pukulan Yuri di sofa semakin keras hingga menimbulkan suara gedebug. Jeon Jungkook, pria kurangajar yang mengainjak-injak harga dirinya. Mau dunia akan hancur pun ia tidak akan pernah mau berhubungan dengannya.
"Jung, sebentar lagi kau akan menjadi idola terkenal," ujar Hansol, teman sekelas Jungkook dan Yuri saat di bangku sekolah menengah atas.
"Ah, kau bisa saja, Sol. Grupku baru saja debut. Kami masih butuh usaha lebih keras lagi," jawab Jungkook. Grup Jungkook memulai debut saat Jungkook masih menjadi pelajar.