Jungkook sudah kemabali ke Seoul, namun kali ini ia memilih pulang ke apartemenya. Ia hanya menginap semalam di rumah orangtuanya di Busan. Ternyata acara penting yang dimaksud ibunya adalah pembahasan mengenai perjodohannya dengan Song Yuri yang tidak pernah Jungkook ketahui sebelumnya.
Sudah berbagai cara ia lakukan agar matanya terpejam, namun hasilnya nihil. Waktu sudah menenunjukkan lewat tengah malam dan besok Jungkook harus bangun pagi karena ada meeting dengan idol wanita pendatang baru yang akan berkolaborasi dengannya.
Obsidian Jungkook tak sengaja menatap sebuah foto yang tertempel di dinding kamarnya. Foto Yuri yang diambil saat mereka masih SMA. Senyum gadis itu mampu membuat syaraf Jungkook menegang, walau hanya dalam foto. Ia sengaja mencetak foto Yuri dalam ukuran besar dan memasangnya di kamar sebagai pengobat rindu. Meski foto itu sudah diambil belasan tahun yang lalu.
"Maafkan aku," gumam Jungkook.
Kemudian lelaki itu mulai mencari posisi yang nyaman dan berusaha memejamkan matanya. Ia kemabali mengingat kenangan masa kecilnya bersama Yuri agar ia bisa tertidur dengan nyenyak. Karena hanya itu yang bisa membuat Jungkook merasa tenang. Membayangkan Song Yuri yang lugu dan penurut, Song Yuri yang dulu selalu berada di sampingnya, Song Yuri yang menyayanginya.
"Kookie, jangan lari-larian. Nanti kau jatuh dan menangis lagi," teriak Yuri kecil saat mereka berdua bermain di halaman rumah Jungkook.
"Biarkan saja. Aku kan laki-laki. Jadi, tidak apa-apa jika aku jatuh. Aku janji tidak akan menangis dan menyusahkanmu," jawab Jungkook sambil terus berlari mengejar kucingnya yang tak mau diam.
"Tapi aku menyayangimu, Kookie. Aku tidak mau kau terluka," teriak Yuri kesal karena Jungkook tidak mau mendengarnya.
Seketika Jungkook berhenti berlari. Ia menoleh ke arah Yuri yang sedang berdiri sambil memegang botol air minum milik Jungkook. Tak diduga, Jungkook berlari ke arah Yuri dan memeluk gadis kecil itu.
"Aku juga menyayangimu. Sudah jangan menangis lagi. Aku tidak akan lari-larian," Jungkook menghapus jejak airmata di pipi mungil Yuri.
"Aku tidak menangis," elak Yuri lalu menepis tangan mungil Jungkook dari pipinya.
"Jangan mengelak. Aku tahu kau khawatir denganku, bukan? Aku janji tidak akan membuatmu khawatir dan menangis lagi. Aku janji akan membuatmu selalu tersenyum," janji Jungkook lalu memeluk Yuri lagi. Dua anak kecil itu saling berpelukan dalam beberapa waktu.
Setetes airmata meluncur dari kelopak mata Jungkook. Nyatanya ia mengingkari janjinya. Ia bahkan tidak sanggup membuay Yuri tersenyum. Ia hanya menumbuhkan kebencian dalam hati gadis itu untuknya.
Neodo nacheoreom
Jiwojin kkumeul chaja hemaesseulkka
Unmyeong gateun heunhan malgwan dalla
Apeun neoye nunbichi nawa gateun goseul boneun geol