Banyak orang gagal dalam hidup, karena tidak bisa mengatur apa yang menjadi skala prioritas dalam hidupnya, tidak bisa menempatkan dimana kepentingan bersama, dan dimana menempatkan kepentingan pribadi. Kegagalan yang hanya di karenakan ego pribadi, tidak bisa mengendalikan nafsu, sehingga akal sehatnya dikalahkan oleh nafsu.
Isi penjara sebagian besar di isi oleh orang-orang seperti itu, sementara di puncak kesuksesan, di isi oleh orang-orang yang pandai dalam mengutamakan akalnya daripada nafsu. Problem yang dihadapi tokoh-tokoh dalam cerita ini, sebagian besar karena lebih mengutamakan nafsu, ketimbang akalnya.
Listia seorang isteri pejabat eksekutif yang kedudukannya begitu sangat penting, ikut mengemban amanah rakyat yang diemban suaminya, hanya karena terjerat asmara terlarang, dia mau korbankan tanggung jawabnya, untung saja suaminya cepat mengingatkan, kalau tidak, bisa-bisa dia dan suaminya berurusan dengan hukum.
Listia yang sudah pulih akal sehatnya, sudah mulai aktif lagi untuk meneruskan beberapa kegiatan yang masih tertunda. Dia agak mengurangi interaksinya dengan Fedro, dan memberikan ruang kepada Lucy yang masih lajang, untuk melanjutkan hubungannya dengan Fedro.
Listia sangat menyadari, tidak semua orang bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan, dan Fedro meskipun tadinya dianggap sebagai gigolo Listia, ternyata setelah menemukan cinta sejatinya pada Lucy, dia lebih bersikap rasional, dan membela cintanya pada Lucy, dia tidak ingin terus terperangkap asmara terlarang dengan Listia.
Ternyata, kesadaran Fedro akhirnya juga menyadarkan Listia, bahwa cintanya pada Fedro tidak bisa dipaksakan, bahkan dengan uang dan kekuasaan sekalipun, Fedro cukup punya prinsif, dia punya batasan untuk menggapai masa depan yang lebih baik.
Terkadang, manusia harus menempuh ujian yang berat untuk mengembalikan kesadarannya, tapi ada juga yang mampu mengembalikan kesadarannya, ketika dia lebih mengutamakan akalnya daripada nafsu. Manusia seperti ini lebih banyak, daripada manusia yang mengutamakan nafsunya.
Orang-orang yang masih memiliki Iman, akan lebih mudah mengalahkan nafsunya, karena dengan Imannya dia disadarkan, bahwa semakin banyak dosa yang dia perbuat, maka akan semakin berat langkahnya untuk mencapai kesuksesan.