Pembangunan Mesjid dan Pesantren yang di wakafkan Gerry dan Akiong, sedang berlangsung. Semua kebutuhan pembangunan di support oleh Akiong, Evi sangat terharu menyaksikan kesungguhan Akiong, meskipun dia bukan seorang Muslim, namun dia tetap punya solideritas untuk kepentingan orang lain.
Karena semua kebutuhan pembangunan tersedia, maka pembangunan Mesjid dan Pesantren, bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. Rony juga ikut memberikan perhatian terhadap pembangunan Mesjid dan Pesantren, karena apa yang sedang di bangun ini, menjadi salah satu ikon di daerah yang dipimpinnya.
Mesjid dan Pesantren ini secara simbolis menjadi monumen pertaubatan mereka yang sebelumnya begitu bergelimang dosa, yang menikmati hidup diluar batas kewajaran. Berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, mereka bisa kembali ke jalan yang benar.
Persiapan menjelang menunaikan Ibadan haji, dimanfaatkan Evi dan anak-anaknya untuk terus mengikuti Majelis Taklim, baik yang diadakan diluar rumah mereka, maupun yang mereka adakan sendiri di rumah.
Kepada kedua anaknya, Evi juga sudah memberikan amanat, kalau suatu saat Allah memanggilnya. Evi sudah membagikan ke masing-masing anak sesuai dengan haknya, dan berdasarkan ketentuan agama.
Bagi Evi dia sudah selesai dengan urusannya sendiri, dia tidak lagi peduli dengan urusan dunia. Kepada anak-anaknya pun Evi berpesan, agar jangan hidup sekadar mengejar dunia, dia memberikan berbagai contoh masa lalunya pada anak-anaknya, dan dia tidak ingin anaknya terlambat dalam menyadari semua itu,
"Anya..Boy, mama mau ingatkan kalian, kalau sampai Allah takdirkan kalian menginjak kota Mekkah, laksanakan Ibadan dengan sebaik-baiknya, tidak semua orang punya kesempatan seperti kalian", kata Evi
Anak-anak Evi hanya mengamini apa yang dikatakan Evi, Anya punya pirasat kalau mamanya memberikan pesan terakhir, tapi Boy tidak ingin berprasangka terhadap apa yang dikatakan mamanya, Boy lebih melihat itu sebuah kesadaran saja.
Perubahan spiritual yang dialami Evi, mengubah kehidupannya secara 360 derajat. Perilaku dan ucapannya tidak lagi tentang dunia, dia lebih banyak bicara tentang persiapan akherat.