Maafkan, Nayla Bu

Sriwahhh
Chapter #7

CHAPTER TUJUH

Nayla kembali pingsan membuat Nazla panik. Aniyya tidak kuasa berada di keadaan seperti ini, ia memutuskan untuk pulang setelah berpamitan pada Nazla.

"Hati-hati, terima kasih udah jagain Nay. Maaf ya, hiks." Nazla mengantarkan Aniyya sampai depan pintu.

"Gapapa, cuma ini aja. Kak Nazla juga jangan nangis dan bersedih. Nayla sering bilang ke gua gini, 'jangan bersedih Allah selalu bersama kita' dan sampai saat ini, masih gua hafal."

Nazla tersenyum melihat kepergian Aniyya. Lalu berjalan untuk menghampiri pemakaman Eha tetapi ditahan oleh kerabat.

"Jangan, keadaan Nay masih melemah. Jagain adekmu aja, Nazz."

"Tapi, Nazla pengen liat untuk terakhir kalinya. Saat nenek meninggal aja, Naz enggak dikasih tau. Masa saat nenek dimakamkan, Naz juga gak boleh liat."

Nazla pulang kerja mendapatkan pintu rumah yang terbuka lebar, banyak kursi yang terjajar. Ditambah bendera kuning yang termampang jelas.

Badan Nazla begitu jelas sangat lemah, lalu berlari untuk mencari Nayla. Dan ditemukan Nayla bersama seorang temannya di kamar.

Beberapa rombongan pengantar jenazah telah pulang, Nazla masih menunggu didepan. Mencari keberadaan Agung yang masih belum pulang.

"Kak? Kakakkk?? Mahh, Mamahhh??" tanya Nazla langsung menghampiri Agung dan Julaiha.

Julaiha memeluk badan Nazla dan menumpahkan rasa bencinya pada Nayla kepada Nazla.

Mereka menangis bersama, karena tidak kuasa menahan rasa sakitnya saat kehilangan Eha. Nazla memberikan semangat, meski hatinya begitu hancur. "Sudah, Mah. Kita disini sangat kehilangan nenek. Jika sudah begini bagaimana lagi? Sudah takdirnya, ikhlaskan saja."

Lihat selengkapnya