Maafkan, Nayla Bu

Sriwahhh
Chapter #9

CHAPTER SEMBILAN

"Nay? Nayla pingsan!" 

Semua orang semakin panik, karena Julaiha dan Nayla sudah beberapa kali pingsan. Haris dibantu oleh Agung untuk membaringkan Nayla di kasur.

"Astagfirullah, lupa."

Nazla heran pada ucapan Agung lalu menanyakannya. "Apa, Kak?"

"Tadi, pas Nayla masuk ke dalem. Kakak bicara sebentar sama temennya, katanya Nayla lagi puasa. Pantas saja dikasih minum enggak mau, sepertinya kondisinya kayak gini, karena belum makan," jelas Agung.

"Kak?"

Agung hanya membalasnya dengan menaikkan halis sebanyak dua kali.

"Naz, gak liat dia sahur loh? Masa sih?"

Agung menggelengkan kepala. "Kamu kayak gak tahu aja, sikap adekmu itu. Apapun caranya pasti akan ia lakukan."

"Memang kepala batu, kamu ini." Nazla mengusap kepala Nayla dengan lembut.

Agung duduk di depan teras, seraya memikirkan sesuatu. Sangat berat baginya hanya anak laki-laki satu yang dimiliki keluarganya. Anak pertama atau kakak perempuan Agung tidak bisa hadir.

"Kak?!"

"Astagfirullah, kamu bikin kaget aja," tungkas Agung.

"Cuma gitu doang kaget. Curhat dong, udah lama nih." Nazla duduk disamping kanannya

"Bukannya gak mau, tapi waktunya kurang tepat."

"Emang ada apa sih? Cerita dikit aja, yayayaya??" Nazla memaksa.

"Kenapa ya, anak sulung mamah gak dateng. Padahal yang meninggal ini adalah neneknya."

Nazla berdiri lalu menatap langit yang sudah menghitam. "Sibuk."

Lanjut Nazla. "Dia sudah sibuk, dia sudah tidak peduli lagi dengan kita, dia sudah bahagia dengan keluarganya.

Lihat selengkapnya