"Sudahlah, tidak penting bukan?" Julaiha menghentikan langkahnya.
Nayla bingung dengan keadaan ini, ia meninggalkan sisa makanannya lalu pergi untuk menemui buku agar cepat terselesaikan tugasnya.
Badannya terasa remuk setelah selesai mengerjakan tugas yang hanya tinggal dikumpulkan. Ia melihat Nazla sudah tertidur pulas, karena besok pagi harus bekerja lagi.
Nayla menyiapkan buku, agar besok pagi tidak kerepotan. "Kayaknya besok gak jualan dulu deh, buktinya mamah gak nyiapain apa-apa tuh."
Nayla keluar kamar lalu melihat beberapa kerabat yang menginap, sedangkan ia tidak melihat Agung di dalam rumah.
Nayla mencoba untuk mencarinya ke dapur, tapi tidak ditemukan juga. "Kak Agung kemana ya? Padahal udah tengah malem gini, bukannya tidur."
"Dek?"
"Astagfirullah, selalu bikin Nay kaget mulu." Nayla mengelus-elus dadanya.
"Ada apa? Tidur sana, nanti kesiangan."
"Belom ngantuk, cara bikin ngantuk gimana ya?" tanya Nayla yang heran.
"Sini, depan rumah yuk. Kalo di dalem takut ke ganggu yang lagi tidur." Agung mengajak Nayla.
"Apa dulu? Kasih cluenya dong."
"Udah ikuti aja, kalo mau ini juga. Kalo enggak juga gapapa."
Gerak-gerik Agung sangat mencurigakan membuat Nayla terpancing untuk menghampirinya.
"Besok libur."