"Astagfirullah, telat!" Nayla melihat jam menunjukkan pukul 06.32 WIB.
Nayla bergegas mencari handuk, dan melihat sekeliling tidak ditemukan Nazla sepertinya sudah berangkat kerja. "Kak Nazla, kenapa gak bangunin aku si?" gumam Nayla.
"Handuk, handuk, mana sih? Nay, telat nih."
"Nay?" tanya Agung, karena ia melihat Nayla seperti orang kebingungan.
"Kak, handuk aku mana?"
"Oh, tadi dipake bibi. Katanya dicuci."
Nayla kaget tidak karuan. "Nay, mandi gimana? Nay, udah telat ini."
Agung tidak manyaut.
"Sebel, gak ngasih masukan," sindir Nayla membuatnya kesal.
"Pake dulu aja yang ada. Emang mau kemana?" Agung baru bersuara.
"Iya, ya sekolah." Nayla pergi meninggalkan Agung menuju kamar mandi
"Izin dulu aja," kata Agung agar Nayla tidak panik dan untuk beristirahat.
"Enak aja, sekarang ada ulangan. Nanti kalo enggak ikutan ribett tau," jawab Nayla dibalik pintu kamar mandi.
"Gapapa, bilang aja 'disuru kak Agung gaboleh sekolah' pasti dijawab 'siapa Agung? Enak aja' ahahaha."
Nayla tertawa kecil, tidak membutuhkan waktu lama ia langsung mencari dan memakai baju sekolah. Nayla memakai jilbabnya lalu ia gendong tas.
"Mau kemana?" cegat Agung.
"Gak ada waktu lagi, Nay harus pergi ke sekolah." Nayla melihat jam yang sebentar lagi bel masuk akan berdering.