Maafkan, Nayla Bu

Sriwahhh
Chapter #13

CHAPTER TIGABELAS

"Nay bangun. Zuhur dulu, nanti tidurnya disambung lagi," sahut Nazla yang membangunkannya.

Nayla mengucek kedua matanya. "Kok, pake mukena?" tanya Nayla pada dirinya.

"Bangun, Nay. Kakak udah salat, tinggal kamu." Nazla merapihkan sajadah yang telah ia pakai dan melipat mukena.

Nayla masih mengenakan mukena, lalu ia melepaskannya. Nazla heran dengan sikap Nayla. "Kenapa Nay?"

"Emn, gapapa heran aja. Kenapa Nay pake mukena ya?"

Nazla tidak menjawab langsung meninggalkan Nayla karena seseorang memanggilnya.

Setelah ia salat, Agung memerintahkan untuk membeli beberapa bahan sembako di pasar. Karena warung disampingnya tutup.

Nayla pergi sendiri, jarak antara rumah dan pasar tidak terlalu jauh, hanya sekali naik angkot dan sampai.

Sudah terampil ia pergi sendiri, tanpa ditemani keluarga atau teman. Satu jam berlalu, belanjaan telah lengkap. Ia pulang sambil menunggu angkot yang lewat.

"Kok, sepi banget ya? Gak kayak biasanya," gumam Nayla dipinggir jalan.

"Heiii!" Seseorang membuyarkan pikirannya.

Nayla menoleh ke belakang.

"Gua."

Orang tersebut berada di depannya. "Astagfirullah."

"Gak gitu juga kali, gua manusia bukan setan yang harus di istigfar-in."

"Ya, maaf. Abisnya bikin Nay kaget sih," ringis Nayla.

"Ok. Gua perhatiin dari tadi, lagi nunggu angkot?" tanya Gilang, salah satu teman sekolahnya Nayla.

"Iya, tapi belum ada. Takut keburu ujan, mendung-mendung gitu. Eh, perhatian banget si, sampe merhatiin gitu, wkwk."

Pinter! Pinter banget kamu, Nay. Pinter nyembunyiin perasaan sakit lu di depan gua. Batin Gilang.

Clak!

Lihat selengkapnya