Maafkan, Nayla Bu

Sriwahhh
Chapter #14

CHAPTER EMPATBELAS

"Kenapa si mukanya harus gitu??" tanya Nazla.

Jawab Gilang dengan cepat. "Emang kenapa?"

"Ya, ya gapapa si. Yang ikhlas dong. Kalo gak ikhlas, yauda gapapa Nay turun disini aja."

Nayla tidak suka saja, jika ada orang yang cuek atau mendiamkannya.

"Jangan!"

Bukannya gua gak ikhlas tapi gua males. Batin Gilang.

"Tuh 'kan, mukanya bikin kesel."

"Iya, ini senyum. Iiiiiii." Gilang menunjukkan gigi rapihnya di depan mata Nayla dengan seyuman paksa.

Membuat Nayla tertawa kecil.

"Gapapa, yang penting lu bahagia Nay," kata Gilang dengan nada rendah.

"Nay, tebak-tebakkan yok!" ajak Gilang bersemangat.

"Hmm, boleh."

"Eh, gajadi deh. Kamu lagi pusing ya??"

"Ahahaha, kok lagi pusing. Ahh, Gilang kalo nanya bikin ambigu."

Gilang mentertawakan dirinya sendiri, dan bertanya pada dirinya. "Apa yang salah? Mungkin gini, kalo cewek ama cowok berduaan, jadi sedikit ragu."

"Udah, Nay gapapa. Tadi badannya anget karena si badan menyesuaikan suhu di suatu tempat. Kenapa coba?"

"Gua 'kan anak IPS, masa bisa kayak gituan. Enggak lah," desis Gilang.

"Hmm, tapi gak gitu juga kali. Ini itu penting, untuk pengetahuan dan kesehatan. Nih, ya tau gak si? Badan kita itu sangat sensitif, buktinya ia bakal terasa hangat walaupun ditempat yang dingin, ataupun terasa dingin ditempat yang panas. Kenapa coba?"

Gilang menghendus kesal.

"Iya deh maaf, ahahaha. Tadi apa? Katanya mau tebak-tebakan."

Gilang malah memarkirkan mobil disamping jalan, lalu mencari payung. "Tunggu, jangan ke mana-mana."

"Ihh, itu orang bikin kesel aja. Ngapain sih," geram Nayla seraya melihat langkah Gilang yang menghilang.

Lihat selengkapnya