Devinda dan Dani menyerang Levi secara serentak. Serangan keduanya sangat kompak dan terarah. Namun dengan kelihaiannya bermain tombak Levi berhasil mengimbangi gerakan mereka berdua. Serangan demi serangan berhasil ditangkisnya dan sesekali dia juga melakukan serangan balasan kepada mereka berdua.
“Boleh juga kalian berdua!” Kata Levi.
“Inikah kekuatan dari tangan kanan Sang Raja?” Kata Dani dengan napas tersengal-sengal.
“Berhati-hatilah! Dia sangat kuat.” Kata Devinda.
“Baiklah! Sudah cukup main-mainnya.” Dari tombak Levi keluar cahaya berwarna cokelat muda dan dia pun bersiap-siap untuk melemparkan tombaknya.
“Gawat!” Dani pun menggunakan kekuatannya untuk mengantisipasi serangan dari Levi. Dari pedang besarnya keluar aura berwarna hitam yang sangat pekat.
Levi pun melemparkan tombaknya pada mereka berdua. Dani juga tidak tinggal diam, dia menancapkan pedang besarnya ke tanah. Kemudian aura hitam yang keluar dari pedangnya membentuk pola seperti perisai yang melindunginya dan Devinda. Akan tetapi kekuatan Levi masih terlalu besar untuk ditahan oleh aura hitam tersebut. Alhasil tombak milik Levi berhasil menghancurkan pertahan milik Dani dan terjadilah sebuah ledakan yang membuat mereka terpental beberapa meter. Setelah itu tombak tersebut pun kembali melesat ke tangan Levi.
“Dia sangat kuat!” Kata Dani yang terkulai lemas bersama Devinda akibat serangan dari Levi.
Levi pun mendekati mereka berdua dengan maksud untuk menghabisi mereka. Yang pertama dia hampiri adalah Dani. Namun ketika dia hendak menusukkan tombaknya ke Dani, tiba-tiba Dani menggunakan sedikit aura hitam yang keluar dari pedang besarnya untuk menyerang Levi. Hal ini membuat Levi tidak bisa melihat selama beberapa detik. Setelah pengelihatannya kembali Levi pun dikejutkan dengan menghilangnya Devinda dan Dani. Rupanya mereka berdua telah melarikan diri dengan memanfaatkan kebutaan sementara pada Levi.
“Mereka berdua sudah kabur rupanya! Ya sudahlah kalau begitu.” Levi pun menonaktifkan kekuatannya dan penampilannya kembali seperti biasa.
***
Devinda dan Dani akhirnya berhasil kabur dari Levi. Beruntung bagi mereka karena karena masih sempat untuk menyelamatkan diri. Mereka tidak menyangka kalau lawan yang mereka hadapi sangat kuat. Bahkan serangan gabungan mereka sama sekali tidak berarti di hadapan Levi.
“Tadi itu hampir saja! Aku tidak menyangka kalau kekuatan Brooklyn Blackout Cake milikku dan Devil’s Food Cake milik Devinda akan kalah melawan Tiramisu.” Kata Dani. Kemudian mereka berdua pun menonaktifkan kekuatan mereka dan kembali seperti semula.
“Jadi kalian gagal untuk menghabisi Si Pemakan Tiramisu itu?” Tiba-tiba muncul laki-laki misterius yang pernah hendak membunuh David dan Dita.
“Kenapa kamu di sini? Bukankah Ketua sudah memberikan sebuah misi padamu?” Tanya Devinda.
“Tugasku sudah selesai! Aku di sini untuk melihat betapa menyedihkannya kalian berdua.” Kata laki-laki misterius tersebut.
“Diam! Kamu yang tidak pernah bertarung dengannya tidak berhak mengatakan apapun tentang kegagalan kami!” Bentak Devinda.
“Kamu salah! Sebelumnya aku pernah bertarung dengannya.” Kata sang laki-laki misterius.
“Tapi waktu itu kamu kabur juga kan?” Ejek Devinda.