Madcake: Tragedians

Razze Pahlevi
Chapter #10

Awakening Training part.2

Pertarungan antara Levi melawan Jackson pun berlangsung cukup sengit. Dia tidak menyangka kalau ada seseorang yang mampu menyaingi kemampuan bertombaknya. Begitu pula dengan Jackson, dia tidak menyangka kalau targetnya kali ini sangat sulit dia lawan sesuai dengan reputasinya sebagai tangan kanan Sang Raja. Keduanya terlihat mulai kelelahan karena lamanya durasi pertarungan. Akan tetapi sorot mata keduanya seakan mengisyaratkan kalau mereka berdua masih belum menyerah karena ini adalah duel antara hidup dan mati.

“White Rabbit!” Tiba-tiba Jackson pun mengaktifkan awakening-nya. Cahaya oranye pun menyelimuti tubuhnya dan setelah cahaya itu menghilang, penampilannya pun berubah. Dia tampak mengenakan baju zirah berwarna putih dengan helm berbentuk seperti kepala kelinci. Tombaknya pun berubah menjadi dua dengan panjang yang sama dan berwarna oranye seperti sebelumnya namun dengan bentuk yang agak berbeda.

“Fianna!” Melihat lawannya menggunakan awakening, Levi pun juga ikut mengaktifkan awakening-nya.

Keduanya pun melanjutkan pertarungan mereka. Namun kali ini Levi dikejutkan dengan kecepatan dan lompatan Jackson yang meningkat secara drastis. Ditambah lagi sekarang Jackson bertarung menggunakan dua tombak sehingga dia bisa menyerang lebih cepat. Walaupun Levi sudah mengaktifkan awakening-nya ternyata Jackson masih lebih unggul darinya. Beberapa serangan Jackson pun berhasil mengenainya dan melukainya.

“Dia sangat kuat!” Kata Levi sambil meringis kesakitan.

“Kamu adalah orang pertama yang berhasil memaksaku untuk mengaktifkan awakening! Kamu adalah lawan terkuat yang pernah kulawan selama ini, maka dari itu aku akan memberikan sebuah penghargaan padamu dengan sebuah kematian yang cepat dan tidak menyakitkan.” Kata Jackson.

“Kamu sangat percaya diri sekali! Aku tidak akan seyakin kalau jadi kamu!” Tiba-tiba tombak Levi diselimuti oleh cahaya berwarna cokelat muda dan dia pun bersiap untuk melempar.

Jackson pun bergerak sangat cepat untuk menyulitkan Levi. Sementara itu Levi tetap berdiri tenang sambil menunggu saat yang tepat untuk melemparkan tombaknya. Ketika mendapatkan momen yang tepat Levi pun segera melemparkan tombaknya ke arah Jackson. Akan tetapi dengan kecepatannya yang luar biasa Jackson dapat menghindari serangan tersebut dan tombak tersebut pun menghasilkan sebuah ledakan ketika menyentuh tanah. Jackson pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, kedua tombaknya pun mengeluarkan cahaya berwarna oranye dan dia pun bermaksud untuk menyerang Levi dengan serangan pamungkasnya.

“Berakhir sudah! Kemenangan sudah ada di tanganku!” Kata Jackson dengan percaya diri sembari melesat ke arah Levi.

“Benarkah begitu?” Kata Levi sambil tersenyum menyeringai.

Ketika Jackson hampir berhasil mengenai Levi, ternyata Levi berhasil menghindar dengan cara melompat ke atas. Kemudian tombak Levi pun melesat kembali ke tangannya dengan sangat cepat. Dengan kesempatan yang sangat tipis tersebut Levi pun berhasil melancarkan sebuah serangan fatal kepada Jackson. Dia berhasil memberikan sebuah tusukan tombak pada tubuh Jackson. Jackson pun terkejut ketika menerima serangan tersebut, ternyata Levi sudah merencanakannya. Jackson pun jatuh tersungkur sambil menerima kekalahannya.

Lihat selengkapnya