Madcake: Tragedians

Razze Pahlevi
Chapter #11

Archangel

Di dalam Café Du Secret, terlihat Victoria sedang duduk santai di dalam kantornya sambil meminum secangkir cappuccino dan mengamati sebuah bola kristal di depannya. Rupanya bola kristal itu menunjukkan semua kejadian saat pelatihan awakening yang dilakukan oleh David dan Dita. Victoria tampak terkejut ketika melihat lingkaran segel yang muncul dari tubuh David yang mengakibatkan David tidak bisa mengaktifkan awakening. Sepertinya Victoria tahu sesuatu tentang hal tersebut.

“Sangat menarik! Akhirnya aku menemukanmu wahai Sang Pahlawan! Tapi segel itu sepertinya cukup mengganggu dan kamu tidak bisa membukanya sendirian. Sepertinya aku harus memberimu sedikit dorongan supaya kamu bisa mengeluarkan kekuatanmu yang sebenarnya.” Victoria pun langsung berdiri dari kursinya.

Tak lama kemudian muncul sebuah portal yang terhubung ke suatu tempat. Tanpa berkata apapun lagi, Victoria pun langsung memasuki portal tersebut. Ternyata di balik portal tersebut terdapat sebuah tempat yang cukup mengerikan. Tempat tersebut dikelilingi oleh pohon-pohon besar tanpa daun dan langit di tempat tersebut juga diselimuti oleh awan hitam yang disertai petir yang terus menyambar.

***

Di SMA Red Rose, terlihat Dita yang hendak langsung pulang ke rumah karena pelajaran telah berakhir. Biasanya dia pulang bersama dengan David tapi kali ini dia pulang sendirian karena David sedang menjalani latihan dengan Levi. Sebelumnya David meminta Levi melatihnya agar dia menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Bagi David tidak masalah kalau dia tidak bisa menggunakan awakening, yang penting dia bisa menjadi lebih kuat agar bisa menolong banyak orang.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba Dita dihadang oleh tiga anggota Tragedians yaitu Dani, Devinda dan si pria misterius. Ternyata mereka bertiga memang sudah menargetkan Dita karena dari segi kekuatan Dita bukanlah tipe petarung, namun kekuatannya cukup merepotkan karena bisa menyembuhkan luka separah apapun. Tanpa basa-basi lagi mereka langsung mengaktifkan kekuatan mereka dan memulai pertarungan. Awalnya Dita kewalahan karena kemampuannya hanya bisa menyembuhkan dan tidak bisa melakukan serangan balasan.

“Archangel!” Dita pun segera mengaktifkan awakening-nya dan ketiga orang tersebut pun terkejut melihat perubahan drastis pada Dita.

Sambil terbang menggunakan keenam sayapnya, Dita pun memberikan serangan balasan kepada mereka bertiga. Dari ujung tombaknya keluar cahaya putih seperti laser yang mengarah kepada mereka bertiga. Beruntung bagi mereka karena masih sempat menghindar, benda dan permukaan di sekitar yang terkena cahaya tersebut langsung terbelah.

“Mustahil! Bagaimana mungkin dia bisa memiliki awakening yang sekuat ini?” Kata Devinda.

“Aku tahu kalian sengaja mengincarku karena aku hanya punya kekuatan penyembuhan. Tapi sekarang aku memiliki kekuatan penyembuhan dan juga penyerangan setelah aku bisa menggunakan awakening.” Kata Dita.

Dita pun kembali menyerang. Kali ini dari ujung tombaknya keluar cahaya putih yang berbentuk bola. Perlahan-lahan bola cahaya itu pun membesar dan ketika sudah cukup besar Dita pun menembakannya pada mereka bertiga. Bola cahaya tersebut menghasilkan sebuah ledakan yang cukup besar, namun mereka bertiga masih sempat untuk menghindarinya. Akan tetapi hembusan angin akibat efek ledakan tersebut berhasil membuat mereka terpental dan jatuh tersungkur.

Di saat itu pula topeng milik si pria misterius itu pun terlepas sehingga wajahnya pun terlihat dengan jelas. Dita pun tampak sangat terkejut ketika melihat wajah dari si pria misterius. Ternyata dia tidak lain adalah Faisal Bahri, siswa SMA Red Rose sekaligus teman baik dari David.

Lihat selengkapnya