Beberapa bulan telah berlalu semenjak kemenangan David dan kawan-kawan dalam menumpas seluruh anggota Tragedians. Kini suasana sedikit menjadi lebih tenang. Kabar tentang David yang telah menjadi raja yang baru telah terdengar ke hampir semua pengguna kekuatan. Hal ini membuat para pengguna kekuatan ingin memastikan tentang kebenaran tersebut.
Sementara itu terlihat Levi yang sedang tertidur di sebuah kursi taman di dalam sekolah. Di dalam mimpinya dia melihat masa lalunya ketika masih di SMP. Dia melihat seorang gadis cantik yang memiliki ciri-ciri berambut pendek merah berponi, kulitnya putih dan halus, iris mata merah dengan tatapan mata agak tajam, bibir tipis kemerahan, postur tubuh langsing dengan tinggi badan sekitar 150 cm, serta mengenakan seragam SMP. Gadis tersebut pun tersenyum pada Levi. Namun ketika sedang bermimpi tiba-tiba dia dibangunkan oleh David dan akhirnya Levi pun terbangun.
“Hey, bangun!” Kata David sambil berusaha membangunkan Levi.
“Ada apa sih?” Tanya Levi sambil berusaha untuk membuka matanya.
“Faisal bilang dia ingin menunjukkan sesuatu pada kita,” kata David.
“Oh, ya sudah. Ayo kita ke sana!” ajak Levi.
Mereka berdua pun mendatangi Faisal karena mereka berpikir bahwa dia akan menyampaikan sesuatu yang penting. Tapi ternyata Faisal malah mengajak mereka berdua melihat para siswi kelas satu yang baru masuk di tahun ajaran baru. Pada saat ini baik David, Levi maupun Faisal telah menjadi siswa tahun ketiga di SMA Red Rose. Mereka berdua pun hendak meninggalkan Faisal karena ide konyolnya. Namun tiba-tiba Levi pun terkejut dan terdiam ketika melihat seorang siswi yang sangat mirip dengan gadis yang dia lihat di mimpinya tersebut. Akan tetapi ada sedikit perbedaan pada gadis tersebut, dia terlihat memakai seragam SMA Red Rose dan rambutnya lebih panjang. Tanpa basa-basi lagi dia menarik tangan gadis tersebut dan membawanya ke suatu tempat untuk bicara empat mata.
“Kamu Rani kan? Apa yang kamu lakukan di sini?!” tanya Levi.
“Kak Levi? Akhirnya kita bisa bertemu lagi!” kata gadis tersebut yang bernama Rani.
“Bukankah kamu waktu itu kamu pindah ke luar Pulau Jawa?” tanya Levi.
“Iya kak! Aku masuk ke sekolah ini karena aku ingin menyelesaikan masalah di masa lalu. Aku tidak bisa terus-terusan lari,” kata Rani.
“Tapi itu sangat berbahaya kan? Bagaimana kalau semua mantan anggota Crown memburumu?” tanya Levi.
“Aku sudah siap untuk itu! Tidak masalah jika aku harus mengorbankan nyawa!” kata Rani.