MAGIC 13 KESATRIA

Meliana
Chapter #1

Baja Dan Magic Permata

Pertarungan demi pertarungan menjadi rantai pertempuran hingga akhir. Rantai pertempuran dari pertarungan-pertarungan yang melingkari kehidupan para kesatria. Aku berada di dalamnya dengan kepercayaan yang separuhnya adalah keraguan bahwa aku adalah penyelamat dunia yang mampu menghentikan hitam dan gelapnya kejahatan yang merajalela. Aku Baja harus melawan para iblis yang harus dihentikan untuk menciptakan kehancuran dunia. Bahkan tugas berat sebagai sang penyelamat menuntutku untuk membawa para iblis berubah menjadi kesatria penyelamat dunia. Jika para iblis berubah menjadi para kesatria dan bersatu, mereka lah yang akan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Meski mustakhil, tapi aku telah menerima tugas itu demi ibuku. Aku yang dilahirkan oleh kesatria wanita bertubuh permata. Magic kesatria wanita inilah yang menjadi senjata yang memikat dan menipu. Keindahan permata berubah menjadi senjata mematikan. Hingga suatu hari ibuku melakukan kesalahan yang sangat besar karena cinta. Ia melakukan perbuatan yang kejam. Menghancurkan magic penjaga seluruh kesatria penjaga. Sebelum ia hancur dan semua berakhir, ibuku memasukkan inti kekuatannya ke dalam tubuhku. Permata sekuat baja dan menuliskan harapannya pada permata itu, agar aku menebus semua kesalahannya, agar aku mengembalikan magic penjaga yang telah ia hancurkan. Sehingga para iblis merajalela, dan manusia yang lemah menjadi korban dan terus dimangsa. Dunia manusia tengah dikuasai oleh banyak manusia iblis dan juga para iblis. Seorang manusia iblis bernama Badai yang menjadi salah satu mata rantai yang menjadi lingkaran gelap kejahatan. Ia menjadi badai bagi para manusia yang tersisa. Kesatria yang tersisa terus bertumbangan. Aku adalah salah satu kesatria yang mencoba melawan dan mengalahkan Badai.

Dunia manusia dan dunia iblis seakan menyatu. Dimana kekuasaan dan kekuatan terbesar ada pada para iblis. Lalu kesatria-kesatria manusia yang tersisa akan dimusnahkan para iblis bertahan di hutan Permata, titik terakhir energi permata ibuku yang menjadi batas pertahanan benteng pelindung manusia. Kelak aku harus keluar dari sana untuk menemukan para iblis terkuat yang harus aku kalahkan untuk membantuku menyelamatkan dunia manusia, kehidupan manusia. Meski merasa belum sanggup dan mampu, aku akan berusaha. Namun pertarunganku dengan Badai dimulai sebelum aku keluar dari benteng magic permata. Iblis Badai ingin menghancurkan para kesatria manusia yang tersisa. Ia ingin mengambil kekuatan magic permata pelindung untuk membuat energi badainya menjadi tanpa batas. Ia memasuki hutan permata dengan menggunakan magic iblis badainya. Rupanya Badai ingin menjadi manusia iblis yang tak terkalahkan dengan cara yang paling mudah baginya. Namun ia salah. Jika ia telah masuk ke dalam hutan permata maka akibatnya ia tidak akan bisa keluar dari hutan permata selamanya.

Para kesatria manusia di hutan permata mengelilingi dan mengepung Badai. Aku melihat dengan jelas sosoknya yang tinggi besar dan tampan. Namun anehnya lelaki setampan dirinya berwajah pucat dengan tatapan tajam yang kejam. Menurut cerita dari para tetua para kesatria hutan permata, Badai adalah manusia iblis yang tidak pernah mengantuk dan tidur. Ia disegani oleh para manusia iblis karena kekuatan badainya. Dan kini ia telah datang untuk mencuri magic permata pelindung hutan permata. Tapi para kesatria hutan permata tidak akan membiarkannya begitu saja.

Badai tersenyum. Wajah tenangnya nan kejam milik sang manusia iblis menatap santai dan amat tenang pada semua kesatria yang mengepungnya untuk menghalanginya mengambil kekuatan dari magic permata pelindung. Kedua telapak tangannya membuat pusaran badai kecil. Melemparkan para kesatria seperti melemparkan ringannya sehelai kertas. Sehelai kertas yang terlempar oleh kencangnya tiupan angin. Aku pun ikut terlempar. Begitu santai, semakin tenang ia melangkah untuk lebih mendekati magic hutan permata. Ia sesantai itu untuk mencuri kekuatan magic hutan permata. Sungguh siapa pun yang ada di dekatnya tidak berpengaruh apa-apa. Terlalu mudah baginya untuk melakukannya. Disaat itulah aku mencoba menggunakan kekuatan inti permata baja di dalam tubuhku untuk menahan kibasan angin badai yang diberikan Badai tepat ketika aku bergerak mencegah telapak tangannya menyerap kekuatan magic pelindung hutan permata.

Tubuhku tak bergeming. Benar-benar tidak terlempar. Ternyata aku berhasil menghadirkan kekuatan inti permata baja ditubuhku. Membuat Badai terkejut dan menatapku dengan mata melotot. Ia merasa sangat terusik karena aku dengan usahaku cukup berhasil untuk menghalanginya mencuri. Ia pun kembali mengibaskan satu telapak tangannya. Menghadirkan pusaran badai untukku, dan dengan geram ia ingin menyingkirkanku dengan badai yang ia buat. Tapi kembali untuk pertama kali aku menggunakan kekuatan inti permata baja ditubuhku untuk melawan serangannya. Kali ini aku tidak menahan serangan badai ditangannya saja. Tapi memotong-motong pusaran badainya yang menyerangku dengan kekuatan inti permata baja yang memancar dari jari-jariku bagai permata setajam pedang baja. Badai pun menyadari ancaman yang cukup mengusik ketenangannya. Serangan ringan darinya mulai ditingkatkan. Ia segera menghadirkan Badai yang sesungguhnya. Langit gelap dan dipenuhi kegelapan yang mencekam. Angin yang bergulung-gulung tinggi perlahan-lahan muncul bagai bayangan tubuh si manusia Badai. Iblis Badai itu tidak main-main lagi. Ia menggunakan kekuatan penuh untuk menghancurkan. Ia membuat Badai besar untukku. Badai itu bergerak maju. Sudah pasti ingin melumatkanku. Pusaran badai mendekati tubuhku. Terasa menyedot masuk tubuhku ke dalamnya. Ratusan permata berkilauan mengelilingi tubuhku. Tidak hanya menjadi perisai, tapi puluhan pisau yang memotong-motong pusaran sang badai besar. Mereka yang berasal dari tubuhku, ratusan permata sekuat pisau baja itu menyerang dan menusuk titik-titik terlemah pusaran badai. Badai besar itu pecah dan ratusan permata terbang mengelilingi tubuhku. Perisai berkilau indah itu bergerak cepat berputar melindungiku.

“Jadi kau putra dari wanita satria magic permata yang menghancurkan magic pelindung kesatria?” seru Badai menyadari serangannya berhasil kuatasi. Aku diam. Tidak perlu kujawab atau mengatakan apa-apa. Dia sudah mengetahui siapa aku. Untuk ke sekian kalinya manusia iblis berwajah rupawan tapi begitu pucat itu tersenyum dingin. Matanya kembali berkilat. Ia terbang bersama badai ditubuhnya yang bergulung-gulung dan menerjang tubuhku dengan begitu buas. Ia ingin secepatnya menelan tubuhku dengan mulut badai ditubuhnya. Dan memang aku tersedot masuk ke dalam. Perlahan-lahan permata-permata yang melindungiku terpecah dan hancur menjadi serbuk. Tapi siapa sangka serbuk itu meledakkan sang badai. Aku dan iblis Badai sama-sama terlempar jauh dan deras menjauhi magic pelindung hutan permata. Badai kaget tapi ia senang sekali menyadari tubuh manusiaku yang terlempar itu terluka. Untuk beberapa saat aku tidak bisa bangkit. Tidak berdaya masih mencium tanah hutan yang dipenuhi dedaunan yang berjatuhan karena aku terlempar keras hingga jatuh mencium tanah. Tidak ingin membuang waktu, iblis badai terbang menuju magic pelindung hutan permata dan mengabaikanku yang baginya sudah tidak mungkin mengusiknya lagi. Dan ia benar-benar menghadirkan lagi suasana badai yang sangat mencekam. Langit dipenuhi kegelapan dan suara badai memenuhi hutan permata dan pendengaranku. Iblis badai mulai menyerap kekuatan magic pelindung hutan permata. Tampaknya ia cukup berhasil sejauh itu menyerap kekuatan magic pelindung hutan permata seperti yang diinginkannya. Setelah selesai ia tersenyum sangat puas. Ia senang sekali bahkan tawa terbahaknya menggelegar bersama suara gemuruh badai saat itu. Iblis badai itu sudah sangat kuat sekali sekarang. Tapi dia pasti akan sangat terkejut. Ia tidak akan pernah tahu bahwa iblis mana pun yang memasuki magic pelindung hutan permata, tidak akan pernah bisa keluar. Aku sendiri penasaran. Apakah itu benar-benar akan terjadi pada iblis badai? Aku menunggu detik-detik iblis badai bergerak. Terbang melompat untuk keluar dari magic pelindung hutan permata. Dan tubuhnya tertolak keras saat menyentuh magic pelindung hutan permata. Ia benar-benar tidak bisa keluar. Iblis badai terbelalak kaget. Ia melotot dengan tatapan sangat tidak percaya. Ia tidak bisa keluar dari hutan permata begitu saja. Iblis Badai sangat marah. Ia mengamuk meninju magic pelindung hutan permata sekuat dan sekeras-kerasnya dengan tinju brutal pusaran badainya. Mengerahkan kekuatan badainya namun akhirnya sia-sia. Ia tidak mendapatkan hasil apa-apa. Magic pelindung hutan permata tidak bisa disentuh olehnya. Manusia iblis itu benar-benar tidak bisa keluar lagi. Ia menjadi sangat terkejut dan menyadari kenyataan kalau dirinya benar-benar tidak bisa keluar dari hutan permata lagi. Ia kaget dan semakin kebingungan. Di saat itulah aku bisa bangkit berdiri dan berkata padanya.

“Aku bisa membantumu keluar!” aku menghampiri iblis badai itu dengan tenang.

“Kau!...” serunya dengan murka yang tertahan dan tangan kanannya yang ingin menghajar menggunakan kekuatan badainya lagi terpaksa dihentikan di udara.

“Hanya aku yang bisa membantumu keluar!” kataku lagi. Aku melihat iblis badai sulit untuk mempercayaiku. Ia menatapku tak mau percaya. Tapi aku segera memberikan bukti. Tangan kananku terjulur keluar dari magic pelindung hutan permata yang menjadi tembok penghalang tak kasat mata dan tak mampu ditembus oleh iblis badai itu. Baru lah si iblis menggubrisku.

“Keluar kan aku sekarang bocah! Cepat lah!” teriaknya tak sabaran. Tanpa basa-basi dia menyuruhku mengeluarkan dirinya dari hutan permata terutama dari pelindung hutan permata. Aku mengangguk mengiyakan dan terus melangkah menuju magic pelindung hutan permata di depan sang manusia iblis badai.

“Aku akan membantumu keluar!... tapi kau juga harus membantuku masuk ke dunia iblis!” berdiri di samping si iblis badai dan mengajukan sebuah syarat.

“Bocah manusia! Kau benar-benar ingin menebus kesalahan ibumu dengan mengembalikan magic pelindung kesatria penjaga dengan mengubah para iblis menjadi kesatria?” iblis badai memastikan apa yang telah ia ketahui dengan menanyakan hal itu padaku. Aku tidak heran atau terkejut saat iblis badai menanyakan hal itu kepadaku. Semua iblis tahu hal ini. Apa yang ibuku lakukan dulu sangat menguntungkan mereka sehingga mereka bisa bebas masuk ke dunia manusia dan merampas magic dari para kesatria yang gugur akibat perbuatan ibuku.

“Ya... aku akan mengembalikan magic pelindung kesatria penjaga meski pun itu kedengarannya mustakhil!” jawabku menjawab jujur pertanyaan sang iblis.

“Itu bukan kabar baik buatku! Tapi karena apa yang akan kau lakukan itu hampir menjadi mustakhil untuk diwujudkan... aku tidak perlu merasa keberatan! Hanya saja aku ingin kau juga membantuku menemukan bidadari iblis di dunia iblis! Separuh jiwaku diambil oleh bidadari iblis itu!” iblis badai mengajukan syarat untukku pula. Mendengar bidadari iblis disebut oleh iblis badai yang terkenal suka mengacau, aku sadar ternyata ada iblis yang juga suka mengacau seperti si iblis badai ini. Aku tahu dari tetua kesatria hutan permata, kalau bidadari iblis adalah iblis paling berbahaya yang baru bangkit. Karena ia mempunyai kekuatan untuk menyerap jiwa dan kekuatan lawannya. Dan jika kekuatan yang ia miliki jatuh ditangan iblis lain atau ke tangan iblis jahat, dunia manusia akan habis direnggut oleh para iblis. Jadi, tugas utamaku lainnya adalah menyegel kekuatan magic penyerap jiwa bidadari iblis. Jadi, aku memang harus bekerja sama dengan iblis badai.

“Ayo kita keluar dari hutan permata bersama-sama!” kataku setuju untuk membantu iblis badai dan memenuhi persyaratan darinya. Aku percaya sepenuhnya ketika aku membawa iblis badai melompat keluar dari magic pelindung hutan permata. Untuk pertama kalinya aku keluar dari hutan permata. Perjalanan untuk melaksanakan tugasku sudah dimulai. Aku akan segera masuk ke dunia iblis, dengan harapan aku bisa bertemu dengan iblis-iblis yang kelak menjadi kesatria sejati. Kesatria untuk magic pelindung kesatria penjaga yang harus segera dihidup kan kembali.

Samudra yang begitu besar. Luas seperti tak berbatas. Iblis badai membawaku pergi ke samudra Cahaya Biru. Pintu masuk melalui jalan air menuju dunia iblis. Awalnya kukira iblis badai membantuku untuk masuk melewati samudra Cahaya Biru. Ia mengguncang samudra itu dengan kekuatan magic badai pusaran angin raksasanya. Permukaan samudra menyembur tinggi dengan dahsyat. Memunculkan sosok iblis bertubuh sebiru lautan. Seakan-akan air laut menjulang tinggi ke atas udara karena kehadirannya. Lalu tak berbasa-basi iblis bertubuh lautan biru yang tak lain adalah iblis samudra itu, datang untuk menyerang badai. Serangannya diberikannya dengan tingkat mematikan. Segera saja lautan bagai limpahan air raksasa yang tengah menjulang itu menghantam kearah badai yang membalasnya dengan magic badai raksasa yang kembali digunakannya untuk membalas serangan iblis samudra. Dua kekuatan di lautan saling menghantam. Saling beradu kekuatan dan kemudian meledak di tengah samudra biru.

Lihat selengkapnya