"Lo bakal gue antar ke GFFY academy" Ray.
what?
.....
"Hah, apaan sorry otak gue rada lemot." Balas Aileen tak mengerti.
"Humm, emang semua ini susah ditalar oleh otak manusia." gumam Ray.
"Katanya gue bukan manusia gimana sih." Protes Aileen kali ini.
"Sama aja lo tinggal dan hidup di lingkungan manusia." Bela Ray.
"Siapa bilang? Gue itu tinggal di antara malaikat kecilnya gue." Ucap Aileen tersenyum lebar saat mengingat anak anak panti yang lucu.
"Terserah lu deh, minggu depan kita berangkat ke GFFY academy." Ucap Ray tanpa mau dibantah.
"Sekolah gue gimana." Aileen bahkan sempat lupa bahwa ia perlu sekolah.
Saat di panti asuhan ia sekolah dengan didukung ibu panti, atas segala persetujuan Aileen dipilih untuk bersekolah. lagi pula saat tes beasiswa Aileen lulus dengan nilai memuaskan.
"Pindah langsung Academy, lo pinter juga kan. gue serahin nama academy GFFY academy pasti langsung disetujui sekolah lo buat pindah. Udah deh lo cuma perlu sekolah 1 minggu lagi dan selesai." Ray mengoceh.
"Lo istirahat dulu aja, gue mau siapin makan malam." Ucap Ray seperti perintah dan di turuti oleh Aileen.
Ia kembali ke kamarnya ingin mengotak ngatik kamarnya. Namun saat berjalan ke kamarnya ia melihat satu buah kamar dengan pintu berwarna putih. Bertulisan (no entry). Namun, bukan nya sang ibu telah memberikan rumah ini padanya berarti tak ada salahnya jika ia masuk ke salah satu ruangan di kamarnya tanpa ijin bukan?
Aileen membuka pintu kamar itu, dan melihat keseluruhan kamarnya. Ini kamar lelaki, apa ini kamar kakaknya. Ia tak tahu rupa kakak nya. Di ruang tamu ada foto keluarga namun itu foto saat kakaknya masih sangat kecil.
Aileen akan menanyakan beberapa hal tentang kakaknya pada Ray nanti. terus menjelajahi kamar kakaknya dan menemukan satu paket perhiasan berwarna biru laut.
"Cantik banget." Ucap Aileen saat melihat permata permata itu. Aileen ingin memakainya, setidaknya satu kali dalam hidupnya tapi itu bukan milik nya.
"Itu milikmu. Tuan muda bilang kalau lo udah pulang, hadiahnya boleh lo ambil." Ucap Ray yang tiba tiba datang dari depan pintu. Mengagetkan saja.
"Sebentar, hadiah?" Aileen bingung dengan handiah yang didapatnya.
"Iya hadiah. karena itu adalah benda berharga yang dari dulu disimpan baik oleh kakakmu sekarang sudah jatuh pada tangan yang sebenarnya." Ray. Walau Aileen tak mengerti ia hanya menggangguk ngangguk.
"Itu belum semuanya, pemberian dari kakakmu tidak akan mungkin hanya itu. Saat kau menemuinya kau akan tau." Ucap Ray. Aileen adalah perempuan, jadi wajar saja jika ia suka dengan benda benda cantik ini. Tanpa sadar ia terlelap di kamar sang kakak.
Tok.. tok.. tok..