Galau.
Pulang dari kelasnya Aileen disuguhi permandangan sang kakak yang sedang melamun di balkon dengan mata terpejam. Apa apaan?
Aileen mendekat ke arah Aideen dan berusaha untuk memanggil sang kakak namun Aideen justru hanya mengacuhkan Aileen dan melanjutkan aksi melamun nya. Aileen yang kesal karena diacuhkan secara refleks melepas jaketnya dan melempar jaket itu ke arah Aideen.
"JAKET GUE." Tepat sedetik sebelum Aideen berteriak marah, Aileen sudah berteriak duluan melihat jaketnya terkapar cantik dibawah sana.
Aileen berlari untuk mengambil jaketnya tepat di taman belakang namun jaketnya hilang entah ada dimana, bagaimana itu jaket kesayangan nya rasanya ia ingin menangis atas hilangnya jaket kesayangan nya.
"Jaket gue astaga. Sumpah tuhan gue tobat gabakal mukul kakak lagi tuhan kembaliin jaket Aileen." Ucap Aileen memohon tak lama jaket Aileen terlempar ke atas kepala Aileen. Dengan sedikit kaget Aileen menarik jaket itu dan tersenyum senang.
"Makasih banyak tuhan." Ucap Aileen senang lalu berbalik ingin kembali ke kamarnya, namun ia menabrak seseorang yang membuatnya tersungkur ketanah. Aileen yang terjatuh bukan orang itu.
"Kak Arlan?" Ucap Aileen saat melihat Arlan yang baru saja ditabraknya.
"Maaf ya kak, Gue balik dulu." Entah kenapa saat melihat wajah Arlan ingin rasanya Aileen mengacuhkan nya. Entah hasrat apa itu.
"Woi." Panggil Arlan tak sopan dan menunjuk tangan sebelah kirinya yang terdapat luka beret yang cukup panjang.
"Jadi?" Tanya Aileen tak mengerti.
"Gara gara jaket lo." Ucap Aideen meminta pertanggung jawaban.
"Iya iya maaf." Ucap Aileen berusaha untuk mengalah dari pada ia harus bersaing dengan manusia ini.
"Obatin." Tak tahu mengapa ucapan itu mengalir begitu saja dari mulut Arlan.
"Iya, eh bukan nya lo ada kekuatan mengobati." Ucap Aileen menatap Arlan dengan menyelidik.
"Kekuatan nya lagi vakum." Jawab Arlan asal dan mendapat anggukan dari Aileen. Arlan hampir saja mengeluarkan tawanya jika saja gadis itu tak disana, bagaimana bisa ia percaya?
Aileen yang malas berbicara langsung saja berlari dengan kekuatan seribu bayangan nya kembali ke kakaknya dan minta maaf.
Sekarang disinilah Aileen, diantara tiga orang pria yang menatapnya mengintimidasi, Aileen yang ditatap seperti itu hanya diam dan duduk sambil mengemil donat.
"Aileen." Panggil Aideen pada Aileen yang hanya dibalas gumam an dari gadis itu.
"Benar kamu ga sopan sama Arlan." Ucap Aideen yang terdengar seperti pernyataan.
"Hih baperan lo, ngadu sama kakak lagi." Ucap Aileen kasal apa Arlan.
"Lo, enak aja. minta maaf." Ucap Arlan tertahan.
"O-gah." Aileen tersenyum penuh kemenangan menatap Arlan yang sedang marah. Jangan tanyakan Vian sedang apa Vian sedari tadi sedang mencuri donat Aileen, dipikir Aileen tak sadar.
"Kak Vian kalo mau nyuri, latihan dulu jelek tekniknya." Ucap Aileen yang mampu membuat Vian tersenyum malu.