London, Kerajaan Inggris
Beberapa laporan masuk, mendarat di atas meja S. Dia merupakan pimpinan MI-6 yang juga mengadakan program M.S.I (Magician Secret Intelligence). Laporan itu kebanyakan berupa map berwarna coklat dan berasal dari Jepang. Mereka kelihatannya butuh bantuan kerana TSS tidak dapat menangani dengan baik.
Melihat itu, S malah semakin pusing. Ini kelihatannya kasus yang masih berhubungan dengan Kota Miracle setahun yang lalu. Darknest Sains. S, mengambil sebatang rokok, menyalakan dengan korek api, lalu menghisapnya. Dia tengah memikirikan siapa yang bisa mengatasi kasus semacam ini? Kalau tidak salah Emmy namanya. Apa dia mau mengambil misi ini? S berpikir sudah saatnya membangunkannya dari peristirahatan.
S mengangkat ganggang telepon. “Mrs. Selena, tolong hubungi Emmy dan kirim orang ke sana. Aku rasa Emmy perlu dua kali berpikir soal dia bergabung kembali atau tidak.”
[Baik S.]
S mengangguk, meletakkan kembali ganggang telepon itu. Dia lantas berdiri dari kursi, melangkah mendekati jendela. Ruangan itu khusus, jadi tidak sembarangan orang masuk.
***
Buah anggur dicabut oleh Emmy dari tumbuhannya. Wanita itu mengenakan pakaian biasa dengan mengenakan sarung tangan dan juga membawa keranjang. Anggur itu diletakkan dalam keranjang.
“Hei, Emmy!” seseorang menyapanya. Dia merupakan pegawai baru yang bekerja di Williams Garden.
“Astaga, Drake, kau terlambat lagi.”
“Lupakan soal itu, sebenarnya ada yang sedang mencarimu Emmy di depan.”
Emmy penasaran siapa yang mencarinya? Apa penagih pajak? Bukannya sudah dibayar bulan ini? Emmy segera bergegas.
“Tunggu di sini!” Emmy memberikan keranjang pada Drake.
Emmy segera melangkah ke depan rumahnya. Tidak dapat dipercaya ketika Emmy sudah ada di depan rumahnya. Mobil sedan hitam berplat nomor Inggris. Dia dari London. Emmy tahu mobil siapa ini. Dia menghampiri mobil itu, ketika membuka pintu, sosok wanita yang lebih tua darinya duduk di dalam.
“Sudah lama tidak bertemu, Emmy, bagaimana kabarmu?” tanyanya.
Wanita itu berambut panjang, mengenakan baju yang tidak formal. Hanya kaus, celana panjang, dan jaket.
“Fena?”
“Masuklah! ada yang perlu kita bicarakan di dalam.”