“Sebuah Awalan yang baru bagi diriku yang masuk ke dimensi lain”
Wanita muda itu terbangun dari tidurnya. dia melihat ke arah sekelilingnya, Annabeth merasa kalau dirinya seperti ada disuatu tempat yang tak asing baginya."Apa iya?! Aku sudah kembali ke rumah dan semua itu hanyalah sebuah mimpi."Batin Anna
Anna mencubit pipinya agar tersadar dari mimpinya itu,"Aww! kok sakit sih."dibalik pintunya terdengar ada suara seorang wanita paruh baya yang tak asing bagi dirinya."Anna! Kamu sudah bangun Nak?!"Amyna lembut
Anna terkejut dia bangun dari tempat tidurnya,"Loh! suara ini mirip suaranya Bunda?!"ujar Anna
Anna menggelengkan kepalanya,"Gilaa! ini mustahil, I think Dejavu!!"Anna memukul kepalanya
Wanita paruh baya itu membuka pintu kamarnya."Eeh! kenapa masih belum mandi juga?! nanti terlambat ke sekolahannya Nak."tegur Amyna
#Flashback #On
Amyna Antariksa Dirgantara, dia adalah ibuku yang 7 tahun lalu sudah meninggal dunia karena penyakit jantung. mungkin itulah alasannya genetika penyakit ibuku menurun kepadaku, tapi saat itu Ibu meninggal disaat aku sedang berangkat ke sekolah. Hanya tetangga yang mengetahuinya, disaat kepergiannya ibu berpesan kepada Tiffany Laurane Roberty tetanggaku."Fany, tolong jangan beritahukan kepada Anna yah!"Tiffany terkejut mendengar perkataannya"Loh! nanti kasian Anna dia nggak tau kalo kamu collaps."Amyna menggenggam tangannya Tiffany"Aku tau, tapi itu yang terbaik. Aku titip Anna yah!"setelah berpesan seperti itu Amyna kritis dan nyawanya sudah tidak ada lagi. Tiffany menangis dia langsung menghubungi wali kelasnya Annabeth.
[Kelas 3-2] SMA Permata 21- Siang
Suasana kelas sunyi dengan kehening karena sedang ujian akhir semester. Seorang gadis muda yang sedang mengerjakan soal ujiannya dengan serius itu, dia mencoret-coret kertas lembar jawabnya itu dengan jawaban yang benar. Anna sudah selesai mengerjakan soal ujiannya itu, dia membaca ulang soal ujiannya itu.
Tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya,"Annabeth! bisa ikut saya sebentar."ajak Naura. seluruh isi kelas menatap ke arah gadis muda itu, seakan-akan dia menjadi pusat perhatian sejenak. "Panik! sudah pastinya aku takut aku telah melakukan sebuah kesalahan, dan itu akan membuat Bunda kecewa!"Batin Annabeth
Naura mengajak Anna mengobrol dibelakang taman sekolah. Naura membuka suara,"Anna! Kamu yang sabar yah, Nak"Naura lembut dia mengelus bahunya Anna"Iya Bu! memangnya ada apa yah?!"Tanya Anna polos
Wanita paruh baya itu mengusap air matanya menjatuhi pipinya itu,"Umm! Bunda Kamu sudah tenang disurga Nak."jelas Naura Sontak perkataan Naura membuat Annabeth terkejut badan gadis muda itu lemas.
Annabeth langsung berlari kekelasnya dan dia mengambil tasnya pergi pulang ke rumahnya dengan naik Ojol. selama diperjalanan Annabeth mencoba menelvon seseorang yang tak asing baginya,"Halo! Tante Bunda masih ada-kan?! Tantee, Jawab dong!"teriak Annabeth sambil menangis
Tutt!! Tutt!! Tutt!! -- Telephone Lowbate --