Saat itu ketika dikamar Abu Bakar Ashidiq Lantai 3, kamar mahasiswa baru Universitas Darussalam Gontor, aku sedang sendirian sambil mendengarkan lagu Hindia - Untuk Apa, diantara teman-temanku lainnya yang sedang asik sendiri bermain game, menghafal al-quran, ngobrol satu sama lain dan kegiatan lainnya.
Untuk Apa - Hindia
Rumah ini dahulu sederhana
Ruang demi ruang dibangun bersama
Angan-angan yang dulu mimpi belaka
Kita gapai segala yang tak disangka
Tak sadar menimbun yang lebih berharga
Berdiri di atas yang lebih bermakna
Anak tangga yang berlebihan jumlahnya
Mendaki terus entah mau ke mana?
Dan kau selalu bertanya, untuk apa?
Mengelak, kerap kutemukan jawabnya
Medusa dan semakin keras kepala
Seakan hidup hanya untuk bekerja
Mengejar mimpi sampai tak punya rasa
Mengejar mimpi sampai lupa keluarga
Mengejar mimpi lupa dunia nyata
Mengejar mimpi tapi tidak bersama
Padahal katanya uang takkan kemana
Jika memang rezeki ya 'kan ditransfer juga
Namun dikejar terus seakan satwa langka