Sebelum pindah ke kontrakan ketika masih di kost yang pertama di Barata ada kejadian yang agak unik yang jarang ditemui Agus ketika di daerahnya, ketika itu waktu sudah masuk sholat Isya' suasana telah gelap khas suasana Tembalang, Agus sedang bersantai dengan teman-teman kostnya bercanda sambil melihat TV hitam putih yang menayangkan lagu lagu dari artis terkenal Jakarta dari saluran TV Indosiar, tiba-tiba ada serombongan tamu orang-orangnya berpakaian muslim taat mau bertemu dengan Agus dan ternyata di dalam rombongan tersebut ada senior dari Jurusan Astrobiologi yang sudah kenal dengan Agus dan kostnya dengan berdekatan dengan kost Agus. Maksud mereka datang adalah untuk mengajak Agus dan penghuni kost Barata tersebut untuk sholat Isya' berjama'ah di masjid, setelah beberapa hari Agus baru mengetahui dari teman-temannya yang aktif ikut pengajian bahwa ternyata rombongan itu adalah jemaa'ah tabligh yang terkenal berkeliling untuk mengajak orang sholat di masjid.
Agus diajak sholat jama'ah di masjid terdekat yang dulu pernah dibuat sholat dzuhur berjamaah dengan Ridwan teman pertama yang dikenal di Tembalang. Selain itu personal jemaah orangnya senang membawa dan mengoleskan minyak wangi karena untuk meneraapkan sunah Rasul. Ada berbagai aroma wangi-wangian yang juga membuat Agus ikut terpengaruh untuk membelinya karena memang wangi dan ingin mengikuti sunah Nabi ada yang wangi malaikat subuh, melati dan sebagainya.
Agus merasanya ewuh (tidak enak) kalau nggak ikut karena yang ngajak ada mahasiswa senior di jurusannya. Anggota jemaah tabligh di kampus banyak yang dari kalangan mahasiswa meskipun di luar banyak pula yang dari kalangan umum. Agus memang orangnya banyak tersenyum jadi mungkin dari situlah orang menganggap orangnya luwes dan enak diajak untuk berbuat yang positip. Pengikut jemaah tabligh biasanya memakai pakaian baju koko atau jubah serta memelihara jenggot serta celananya agak cingkrang, Agus sendiri celananya masih memakai celana cut bre, celana ketika masih di SMA celana kesayangan dijahitkan ketika masih di kelas 3 pas mau lulusan dengan bahan kain drill.
Agus memang hanya ikut-ikutan mengikuti jemaah tabligh dan punya rasa ingin tahu sebab memang background agama dari Agus belum matang karena sejak dari SD ketika mau ujian Ebtanas SD Agus berhenti mengaji di TPQ yang ada di desanya sampai di SMA dengan alasan untuk fokus ujian Ebtanas. Agus belum banyak mengaji paling cuma mendengarkan pengajian di Radio yaitu pengajian dari Zainuddin M.Z da'i sejuta umat tapi Agus juga pernah mengikuti pengajian Bapak Zainuddin M.Z yang langsung di Lapangan di kotanya, jadi dia hanya positif thinking bahwa kegiatan jama'ah tabligh termasuk berbuat benar di jalan Allah s.w.t. sampai kadang dia berpikir bahwa kuliah ini hanya terlalu mencari ketenaran dan kejayaan dunia saja. Kadang Agus menjadi tidak fokus dengan kuliahnya dan banyak membaca artikel atau bacaan tentang keagamaan dan di kost-kostan juga ada yang sering membeli majalah keagamaan.
Agus juga pernah mengikuti jemaa'ah tabligh juga berdakwah di daerah pegununungan dataran tinggi di daerah Semarang. Pada kegiatan tersebut Agus juga disuruh untuk berceramah meskipun dengan membawa buku atau kitab tentang amal, jadilah Agus merasakan pengalaman pertama berdakwah dihadapan orang-orang banyak yang tidak dia kenal. Dari sini Agus belajar bahwa percaya diri diperlukan untuk berbicara di depan banyak orang.