Mahasiswa Labil

agung sulistiono
Chapter #6

Jema'ah Tabligh

Sebelum pindah ke kontrakan ketika masih di kost yang pertama di Barata ada kejadian yang agak unik yang jarang ditemui Agus ketika di kotanya, ketika itu waktu sudah masuk sholat Isya'. Suara adzan berkumandang dari masjid suasana mulai gelap, lampu penduduk di sekitar kost sudah hidup sejak Maghrib, khas suasana Tembalang, Agus sedang bersantai dengan teman-teman kostnya bercanda sambil melihat TV hitam putih dengan antena dalam yang menayangkan lagu lagu dari artis terkenal Jakarta dari saluran TV Indosiar, tiba-tiba ada serombongan tamu orang-orangnya berpakaian khas muslimin dan ada yang bergamis dengan tujuan ingin bertemu dengan Agus. Agus pertama-tama terkejut ada yang mencari dirinya orang-orang muslimin yang mugkin seperti aktivis masjid tetapi lebih sopan dan santun. "Dari mana ini ya?" katanya dalam hati dan ternyata di dalam rombongan tersebut ada senior dari Jurusan Astrobiologi yang sudah kenal dengan Agus dan kostnya ternyata berdekatan dengan kost Agus.

"Gus, ayo ikut sholat Isya' berjama'ah," ajak seniornya sambil memegang bahu Agus. Senior Agus ini adalah jauh dari angkatan Agus dan kemungkinan sudah mau lulus serta orangnya juga termasuk asisten dosen dan orangnya cukup pandai.

"Ehm ... iya mas," Agus menjawab menyanggupi ajakan seniornya.

Sebelumnya Agus pernah ke rumah seniornya ini untuk sustu keperluan jadi seniornya ini tahu kost-kostan Agus karena dulu ketika berkunjung ke kost seniornya ini ditanya alamatnya. Kost senior ini satu komplek dengan teman senagkatan Agus yaitu Arief yang dari Ambon. Nama seniornya ini adala Mas Ibra.

Setelah bercakap-cakap santai mereka menyampaikan maksud mereka datang adalah untuk mengajak Agus dan penghuni kost Barata tersebut untuk sholat Isya' berjama'ah di masjid. Agus yang tidak enak dengan seniornya ikut rombongan untuk sholat Isya'. Teman-teman Agus yang lain lebih memilih sholat di kost-kostan.

Agus diajak sholat jama'ah di masjid terdekat yang dulu pernah dibuat sholat dzuhur berjamaah dengan Ridwan teman pertama yang dikenal di Tembalang. Selain itu personal jemaah orangnya senang membawa dan mengoleskan minyak wangi karena untuk meneraapkan sunah Rasul. Ada berbagai aroma wangi-wangian yang juga membuat Agus ikut terpengaruh untuk membelinya karena memang wangi dan ingin mengikuti sunah Nabi ada yang wangi malaikat subuh, melati dan sebagainya.

Setelah beberapa hari Agus baru mengetahui dari teman-temannya yang aktif ikut pengajian bahwa ternyata rombongan itu adalah jemaa'ah tabligh yang terkenal berkeliling untuk mengajak orang sholat di masjid.

Lihat selengkapnya