Selain ada kegiatan jema'ah tabligh yang ada di lingkungan kost-kostan mahasiswa ada juga kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh mahasiswa senior jurusan baik dari jurusan Agus sendiri atau dari luar jurusan tetapi masih satu fakultas yaitu Fakultas Ilmu matematika dan Astrobiologi nama kegiatannya yaitu mentoring, Mentoring adalah kegiatan keagamaan ada yang berupa pengajian tafsir ayat suci atau membaca Al-qur'an dengan terjemahannya.
Mentoring paling berkesan adalah ketika Agus dan teman-teman cowok satu angkatan dimentoring oleh senior angkatan diatasnya namanya Mr. Ali dia mengajarkan materi hafalan Surat Al-Baqoroh ayat 1-5, dulu Agus waktu belajar membaca Al Qur'an cuma sampai Iqro' jilid 2 dari sini Agus masih ingat dan hafal betul ayat 1-5 Al Baqoroh meskipun Mr. Ali sudah lulus wisuda. "Terima kasih Mr. Ali ...," dalam hati Agus berucap.
Ada lagi yang membingungkan ketika mentoring langsung tafsir Al-Qur'an dari pembimbing yang berbeda jurusan karena mungkin fondasi keagamaan Agus tidak kuat sehingga menjadi penafsiran yang mungkin membingungkan atau memberatkan pikiran ditambah dengan banyaknya kajian-kajian yang bertitle salafi di kampusnya yang makin membawa kebimbangan dalam beragama pada diri Agus. membuat Agus terbawa meniru gaya berpakaian orang -orang kajian salafi yang memakai celana cingkrang bahkan sampai di kampus Agus kadang dipanggil teman atau seniornya dengan panggilan "ikhwan"tetapi semuanya menjadi berbeda setelah berkumpul dengan teman yang berbasik ngaji di kyai di kontrakan yang kedua di Bulusan jadi berubah pandangannya dan itu cuma sebatas sunah yang tidak membawa dosa jika tidak dilakukan.
Tetapi dalam perjalanannya ke depan Agus lebih mengikuti Kata Guru Agamanya untuk tetap mengikuti perintah-perintah orang tuanya dan libur dulu untuk kegiatan mentoring dan jemaah tabligh.
Memang di Kota Semarang pondasi agama harus kuat kalau tidak ingin terombang ambing dengan banyaknya aliran keagamaan. Setelah Agus mendapat pencerahan dari Guru Agama waktu SD yang dianggap sebagai guru spiritualnya Agus sudah tidak pernah mengikuti kajian mentoring yang mengajarkan Al-Qur'an dari terjemahan langsung dari Al-Qur'an Departemen Agama.
Agus lebih mantap dengan arahan guru SD nya yang dianggap sebagai guru spiritualnya.