Waktu perkuliahan sudah berjalan sekitar 5 tahun lebih, karena kondisi Agus yang lama tidak lulus lulus bahkan ada laporan dari dosen walinya bahwa selama di kampus Agus kurang risik(rapi dan segar) ketika berkuliah. Agus tak habis pikir dariman orang tuanya tahu perihal dirinya ketika di kampus. Dari kejadian itu orang tua Agus menjadi khawatir dan banyak minta bantuan orang pintar untuk menasehatinya supaya bisa berubah menjadi lebih baik. Ada beberapa orang yang dimintai tolong orang tua Agus ada Bapak RT- yang ternyata masih saudara dengan dosen walinya- dan juga guru agamanya waktu SD.
Agus sendiri karena terlalu banyak beban pikiran dan jadi minder membuat dia jarang bergaul keluar di desanya. Saudara perempuan Agus juga sudah menasehatinya untuk keluar dan bergabung dengan teman-temanya. Saudara Agus adalah seorang perempuan namanya Indra di sangat menyayangi kakaknya. Pernah di datang dikampus kakaknya hanya untuk memberikan uang sakunya padahal dia belum pernah datang ke kampus kakaknya, sampai mau menangis mencari kampus kakaknya karena tidak tahu di gedung mana dia menginap di kampus.
Kondisi Agus sekarang memang sedang terpuruk-puruknya, teman-teman kuliah seangkatan sudah lumayan banyak yang lulus sedangkan sudah 5 tahun dia belum PKL bahkan KKN apalagi skripsi (TA).
Pertama kali yang datang memberinya nasehat adalah Gurunya SD, pada waktu itu habis ada acara kematian di desanya Agus ikut takziah dan gurunya juga datang ikut takziah karena yang meninggal masih teman sekantor yang sudah purna.
Agus setelah selesai takziah langsung masuk rumah, sementara didepan rumah, ayah Agus seperti membicarakan sesuatu dengan guru Agus yang mampir sejenak di depan rumahnya karena ayahnya juga kenal dengan gurunya. Setelah beberapa saat kemudian guru Agus masuk kedalam rumahnya.
"Assalamu'alaikum," sapa gurunya
" Wa'alaikum salam silahkan duduk pak," jawab Agus
Ternyata Guru Agus bertamu ke rumahnya.
"Ya Gus terimaksih Gus," jawab Pak Guru
"Ada apa ya pak?" Agus bertanya-tanya.
"Pak guru tak nya sedikit ya,"gurunya mulai mencari tahu.
"Tentang apa ya pak?" sahut Agus