Agus berpendapat keuntungan kost dekat kampus adalah kalau sudah lelah atau mengantuk bisa langsung pulang karena jaraknya dekat, dan kalau masih ada kuliah siang tidak terburu-buru karena kampusnya tidak jauh. Hal tersebut semakin terasa ketika Agus bimbingan skripsi dan meminta pengesahan dari dosen pembimbingnya, karena kalau belum bertemu dengan dosen pembimbing bisa ditinggal rebahan di kost-an dulu dan kalau sudah ada dosennya tinggal berangkat lagi karena kost-kostanya masih di seberang kampus. Ini karena yang pembangun kampus yang belum 100%, oleh karena itu masih ada kost-kostan dari rumah penduduk asli yang ada di kompleks kampus.
Selain ada cerita Agus di kampus ada juga cerita ketika Agus di kost-kostan bersama teman-temannya di kostan dekat kampus. Ketika itu Agus ada teman satu kost yang juga mahasiswa dari Teknik Elektro yang pintar mengutak-ngatik listrik sehingga bisa menggunakan listrik dengan lossh tanpa batasan daya atau tegangan Agus, tetapi setahu Agus memang sehari-hari kalau listrik di kost-kostan dipakai maksimal dengan berbagai peralatan elektronik yang dicolok ke power maka terjadi listrik mati atau bahasa Jawa-nya njeglek, tetapi teman Agus yang "ahli kelistrikan" ini bisa membuat meskipun memakai banyak alat elektronik yang digunakan dengan daya yang besar bisa aman tidak padam atau 'njeglek". Jadi aman bisa menyetrika dan menghidupkan TV dengan lancar. Karen hiburan satu-satunya di kost-kostan adalah televisi hitam putih yang remotenya dari ranting pohon atau kaki sakti.
Alat yang dibuat teman Agus ini cuma colokan dengan beberapa kabel, mungkin di dalamnya ada rangakaian tertentu yang hanya di ketahui teman Agus ini. Alat ini bisa merebut listrik dari yang biasanya kalau menghidupkan listrik tidak bisa untuk menyetrika listrik dan menonton TV bersamaan dengan alat ini bisa lancar jaya.
Kalau malam Agus bermain internet di kampus teknik. Bersama teman-temannya jalan bareg-bareng melewati tegalan menuju ke kampus teknik untuk rental internet. Di kampus teknik rental 1 jamnya paling murah dibandingkan dengan rental internet di luar kampus. Kita mencoba membuat email, mencari daftar pustaka untuk skripsi atau bermain game online. Game yang sering dimainkan adalah Age of Empire game tentang membangun kerajaan dari nol hingga mempunyai tentara yang kuat dan saling menyerang antar pemain jika kerajaan sudah kuat. Kadang pemain mencari informasi "cheat" game untuk memenangkan permainan.
Kegiatan anak kost-kostan kalau sore haria adalah ada yang mencuci pakaian atau ada yang jalan-jalan di sekitar kampus karena memang lokasinya dekat kampus, ditambah didepan rumah ada buk (tempat duduk berhadapan yang sekilas seperti pagar pembatas). Anak-anak kost sering duduk di buk di depan kost-kostan sambil membahas kejadian di kampus atau tentang hal-hal gaib. Ada teman kost-kostan Agus yang terkenal bisa menguasai daya spiritual namanya Si Ajis . Ajis ini punya ilmu spiritual yang bisa menyalurkan tenaga listrik dengan menginjak kabel terbuka yang dicolokkan ke stop kontak dengan cara menginjak kabel dan tanganya menyalurkan tenaga listrik yang bisa diatur kekuatannya. Agus secara langsung melihat praktek tersebut ketika ditawari untuk dialiri dari tangnnya Agus agak ngeper.
Pengalaman spiritual juga pernah membawa heboh karena Si Azis pernah promosi di Tabloid Kosmo yang isi beritanya mengenai hal-hal spiritual dan gaib. Isi promosinya adalah dia menguasai ilmu dan mengajari ilmu Ngrogoh Sukmo. Akibat promosi atau iklan di tabloid tersebut ada tamu-tamu dari luar daerah bahkan dari luar Jawa yang mencari kost-kostannya di Jurang Belimbing. Akhirnya Ajis malah bersembunyi karena akan fokus untuk kuliahnya. Agus yang tahu ketika sedang makan di warung dekat kost-kostan yang mencari nama Ajis yang bisa menguasai ilmu Ngrogoh Sukmo. Karena Agus tidak Ngeh akalu yang dicari adalah temannya satu kost-kostan maka dia bilang sama orang yang mencari alamatnya bahawa tidak ada orang yang memepunyai ilmu seperti yang dimaksud.
"Ini mas orangnya membuat iklan di Tabloid Kosmo, bahwa mempunyai Ilmu Ngrogoh Sukmo," kata tamu pendatang di daerah Tembalang yang katanya berasal dari Sumatera. Agus yang tidak tahu bahwa yang dimaksud adalah temannya malahan bertanya kepada Ibu pemilik warung.
"Bu disini ada orang pintar yang bisa ilmu Ngrogoh Sukmo," tanya Agus kepada Ibu pemilik warung.