Mahasiswa Labil

agung sulistiono
Chapter #21

Kegalauan-Kebingungan

Suatu saat ketika masih di Bulusan Agus mengalami kegalauan dalam pikiran. Kegalauan ini merasuk dipikiran dan hati Agus ketika melihat kenyataan situasi-situasi di lingkungannya yaitu kenyataan bahwa dia kuliahnya tertinggal dari teman-teman satu angkatannya dan kelihatannya Agus kelihatannya belum "ngeh" bahwa dia berkuliah adalah amanah dari orang tuanya dan berkewajiban untuk berkuliah sebaik-baiknya, ditambah persoalan masalah perasaan fall in love kepada lawan jenis dan mengalami kegagalan yang tidak berjalan sesuai harapan.

Agus memang tipe orangnya mudah jatuh cinta dengan cewek yang cantik, jadi kalau ada cewek cantik pasti dia jadi salah tingkah atau dalam bahasa sekarang baper (bawa perasaan), kalau ada hal-hal yang tampak memberi peluang dia untuk dekat untuk cewek tersebut dia akan mudah terbawa perasaan. Karena terbawa perasaan dengan cewek inilah yang membuat dia banyak menghayal dan tidak fokus dengan kuliahnya. Apalagi kalau ceweknya seperti memberi peluang si Agus ini bisa salah tingkah, namun ketika si cewek ternyata lebih dekat dengan cowok yang lain, Agus merasa sudah gagal dengan hubungan percintaannya. Itulah yang membuat jadi tidak fokus dengan perkualiahannya.

Apalagi cewek yang diincar Agus adalah satu jurusan dengannya, jadi kalau ketemu orangnya kadang salah tingkah, kikuk, seperti itulah kondisinya. Tetapi berjalan dengan waktu nanti pada akhirnya rasa kecewa yang dirasakan Agus ketik patah hati akan sembuh dengan sendirinya.

Agus kadang kalau habis pulang dari berjalan-jalan entah dari Johar atau berbelanja mampir dulu duduk-duduk di pemakaman umum yang lokasinya di pinggir jalan besar dimana di seberang jalan adalah gang masuk menuju ke kontrakannya. Agus berdiam di kuburan dengan tujuan untuk merenung dan mencari inspirasi. Disana dia hanya duduk di rerumputan di sekitar makam, karena didalam pikirannya hanya dengan melihat makam dia masih bisa bersyukur dengan kondisinya yang sekarang ini, dimana IP-nya memprihatinkan meskipun dia tetap punya moto biar IP sedikit yang penting diusahakan dengan cara yang jujur. Agus sebenarnya adalah penggemar da'i kondang sejuta umat Zainuddin M.Z banyak materi dakwahnya yang mengutamakan kejujuran dan mengutamakan kesiapan untuk menerima keadaan apapun selama di dunia dengan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah S.W.T.

Agus pernah naik bis dari Semarang dengan tujuan semula adalah pulang kampung halamannya tetapi di tengah perjalanan berubah pikiran ingin ke Surabaya ke tempat sepupunya karena ingin menepati ucapannya akan main ke Surabaya. Jadilah dia ke Surabaya melewati kota kelahirannya dan diteruskan ke arah Surabaya. Sampai di Kota Surabaya sudah malam dan harus mencari angkutan ke arah daerah Kupang Gunung yang tenyata dekat dengan gang Dolly. Akhirnya sampai juga di tempat saudaranya dan saudaranya terkejut karena kedatangannya tidak disangka-sangka. Hal ini ternyata ada hikmahnya ketika Jurusannya ingin mengirim mahasiswa untuk mengikuti seminar tentang Pelestarian satwa Bekantan di Gedung Graha Pena di Surabaya. Dia bersama Han dan Iban berangkat ke Surabaya dan menginap di rumah saudara sepupunya yang di Surabaya.

Dengan mengikuti diskusi-diskusi tingkat nasional Agus bertambah wawasan khususnya mengenai pelestarian satwa yang endemik di Indonesia, satwa yang terancam punah atau satwa langka. Agus juga paham mengenai trick-trick penjualan satwa langka yang terjadi di Indonesia. Semuanya di awasi oleh badan saat itu yaitu BKSDA. Selain ikut berdiskusi Agus bersama Iban dan Han juga mengunjungi KBS (Kebun Binatang Surabaya). Agus juga mengenal tokoh-tokoh yang peduli dengan satwa langka di Indonesia.

Lihat selengkapnya