Pada saat kuliah libur sehabis semesteran sambil menunggu nilai atau KHS Agus pulang ke tempat kelahirannya. Sekarang posisi Agus sedang ada di rumah orang tuanya dan sedang bersantai melihat TV di ruang keluarga yang menayangkan film kartun kesayangnnya di Hari Minggu, tiba-tiba dia mendapat pesan amanah dari orang tuanya untuk sowan ke dosen walinya. Setelah beberapa waktu diketahui Agus bahwa pesan ke rumah dosen walinya karena keadaan Agus telah disampaikan Pak RT kepada dosen walinya yang ternyata adalah saudara kandung dari Pak RT di kampung Agus.
"Le, kamu disuruh dosenmu yang saudaranya Pak RT untuk sowan ke rumahnya"kata ayahnya Agus membuka pembicaraan.
"Inggih pak, besok pas di Semarang saya tak sowan ke rumahnya,"sambil melihat film kartun kesayangannya.
"Ya jangan lupa ya, Le,"Ayah Agus menekankan.
"Inggih pak," jawab Agus.
Di rumah sebenarnya kedua orang tua Agus juga kebingungan dengan perkembangan Agus di kampusnya yang mendengar beritanya dari saudara dari ayahnya yang tinggal di Semarang, karena Agus orang seperti tidak terawat dirinya sendiri dan sekolahnya tidak selesai tepat waktu, bahkan orang tua Agus juga pernaha minta tolong kepada teman-teman sekolah waktu SD untuk memberi nasehat kepada Agus supaya bisa berubah dan menjadi mahasiswa yang normal dan baik, sehingga sekolahnya bisa selesai dengan tepat waktu.
Teman yang dimintai tolong oleh ayahnya Agus adalah teman belajar kelompok ketika SD namanya adalah Marwanto yang satu kelas dengan Agus dan juga dengan Widya. Dulu Agus punya teman teman dekat bertiga denganya yang selalu bersama-sama dalam bermain sepeda dan belajar kelompok yaitu Marwanto dan Sunarso. Marwanto ketika sudah lulus SMA tidak meneruskan kuliah melainkan membantu orang tuanya untuk berbisnis, sedangkan Sunarso melanjutkan kuliahnya di IPB karena mendapatkan program PMDK.