Blurb
Sebuah kisah perih menjadikanku kuat merasakan kehilangan orang terkasih. Tahun demi tahun berganti masih kuberharap mendengar kabar baik. Gudang kosong pinggir jalan raya yang telah puluhan kali beralih fungsi, jajaran pohon asam yang dulu masih kecil menjadi saksi betapa ku selalu menunggu kedatangannya kembali. Mbok Jah, tukang sayur keliling yang selalu menyapaku dengan menunggangi kuda besi tak bermesinnya. Senyum-senyum setiap orang yang melintas dengan ramahnya, kini telah tiada dan berganti menjadi kendaraan besar moderen dengan suara keras dan tak kala asap hitam mengepul dari kenalpot.
Aku telah melewati dimensi waktu yang begitu panjang. Aku melihat banyak perubahan sejak 28 tahun terakhir. Tapi satu hal yang tidak akan pernah berubah adalah aku selalu berharap kau akan datang menemuiku sebelum ajalku tiba. Aku sangat merindukanmu wahai anakku.