Mahkota Untuk Raihan

Ratnasari
Chapter #9

9.

🕊️🐀🐁🕊️

“Cakep juga. Berhijab, tinggi lagi, idaman gue banget nih. Gebet ahh” Ujar Siradz asal penuh semangat.

“Eh bogel!! Mana mau tuh dua cewek es sama cowok jadi-jadian kayak loe!!” Umpat Dimas sambil memukul kepala Siradz.

“Yee, tapi kan gue paling cakep di antara kalian semua” Ujar Siradz penuh bangga.

“Pede banget loe setan!!” Umpat Alan.

Rizky dan Raihan tidak peduli dengan apa yang teman-temannya perbincangkan. Mereka masih sibuk memperhatikan dua gadis yang tengah terduduk manis itu.

“Han, loe naksir ya sama tuh cewek? Dari tadi mata loe gak kedip-kedip perasaan” Tanya Alan sambil menepuk pundak Raihan.

“Hah? Eng-enggak. Enak aja loe. Kenal juga kaga gue” Jawab Raihan sedikit gugup.

“Ooh, kirain iya loe beneran naksir sama tuh cewek. Btw, loe berdua cocok sih sama tuh cewek dua. Sama-sama famous, cerdas, cakep juga ya kan” Puji Alan membuat Rizky dan Raihan tersenyum kecil mendengarnya.

“Iya, kalo loe berdua naksir sama tuh cewek, kejar lah. Tapi kalo gak dapet jangan nyesel ya, soalnya firasat gue mengatakan kalo tuh cewek susah banget buat diluluhin hatinya” Ujar Dimas.

“Gue tahu kok” Ujar Rizky dingin.

“Jadi, gimana Dim? Loe jadi kan tarik dua dekel itu buat gabung sama kita di Osis?” Tanya Desi.

“Nanti loe umumin aja di speaker sekolah kalo mereka berdua gue tunggu di kelas gue” Ujar Dimas membuat anggota Osis lainnya tersenyum gembira.

“Lah, kok di kelas kita sih Dim?” Tanya Sandy.

“Gak papa lah, biar si Rizky sama Raihan bisa sekalian pdkt sama mereka berdua” Ledek Dimas membuat Rizky dan Raihan menatap tajam ke arahnya.

Bagus Dim, gue emang harus sedikit lebih deket sama cewek di mimpi gue itu. Jangan-jangan dia arwah gentayangan lagi. Gue harus cari tahu sendiri kenapa dia sering muncul di mimpi gue.

Ujar Raihan dalam hatinya.

“Yah, terus gue harus mundur alon-alon gitu?” Ujar Siradz dengan nada bersedih.

“Udahlah, loe mah ke selokan aja sana!! Mereka berdua tuh cocoknya sama si Rizky sama Raihan, bukan sama loe!!” Ujar Dea terlalu jujur.

“Gak papa deh. Demi sahabat, gue rela mundur” Ujar Siradz sambil merangkul Rizky dan Raihan.

Btw, gue penasaran siapa yang udah berhasil nyuri perhatian loe Ky, Han?” Tanya Dimas.

“Apaan sih loe!! Gue gak lagi lihatin siapa-siapa juga” Jawab Raihan dingin.

Tapi Rizky hanya diam saja sambil memamerkan senyum jahilnya. Membuat Raihan menaikkan alisnya sebelah karena dia tahu apa maksud dari senyuman saudaranya itu.

“Kirain. Tapi loe kayaknya cocok sih sama Ratna” Balas Dimas.

“Dan buat loe Ky, gue rasa loe lebih cocok sama Dita deh ketimbang sama Ratna. Inget Ky, Ratna itu sikap dinginnya lebih tinggi dari Dita. Menurut gue sih, kayaknya Cuma si Raihan yang bisa ngeluluhin hatinya dia. Ya, itu sih menurut sudut pandang gue” Ujar Alan, membuat Rizky berpikir.

“Gue setuju sama Alan” Tungkas Siradz.

Jauh di lubuk hatinya Raihan, memang betul sejak pertama kali bertemu dengan gadis itu, gadis itu benar-benar sudah menarik perhatian Raihan dan Rizky. Sebenarnya, entah kenapa tiba-tiba saja ada sedikit yang merasa lega karena teman-teman yang lainnya sangat mendukung Ratna bersanding dengan dirinya dibandingkan dengan Rizky.

Lihat selengkapnya