🕊️🐀🐁🕊️
Saat di depan gerbang rumahnya. Pak Andi sempat keluar dari pos lalu memberikan senyuman hangat untuk Ratna. Ratna pun membalasnya dengan manis. Kali ini Pak Andi tak membukakan pintu gerbangnya lagi. Dia langsung paham apa maksud dari ucapan Ratna tadi pagi.
Ratna sudah berada di halaman depan rumahnya yang sangat luas itu. Dia harus berjalan sedikit jauh dari gerbang menuju rumahnya. Karena posisi gerbang sangat jauh dari rumahnya. Ya, ada parkiran yang sangat panjang dan luas milik keluarganya. Rumahnya berada di tengah-tengah lahan luas milik orang tuanya.
Lahan penuh dengan pohon sayur-sayuran dan buah-buahan bahkan sampai bunga-bunga cantik. Bahkan di pinggiran jalan parkiran rumahnya yang luas ditanami bunga mawar merah kesukaannya bak istana. Dia berjalan santai, bahkan dia sangat pandai menyembunyikan masalah dan rasa kebingungan yang melanda dirinya di balik wajahnya yang dingin.
“Assalamu’alaikum, Anna pulang” Ucap Ratna sambil menaiki anak tangga hendak pergi ke kamarnya.
“Wa’alaikumussalam. Eitss sini dulu” Ucap Mamanya sambil merangkul Ratna dan mengajaknya duduk di ruang tamu. Ratna pun tak lupa menyalimi tangan Mamanya.
“Ada apa?” Tanya Ratna dingin.
“Gimana di sekolah barunya?”
“Biasa aja” Jawabnya dingin. Tapi, seorang Mama tak mungkin jika tidak tahu anaknya sedang tidak baik-baik saja.
“Kenapa sayang? Kamu lagi ada masalah?” Tanya Mamanya to the point.
Ada. Tapi Anna yakin, Anna bisa atasi ini sendirian Ma. Anna tak mau ngelibatin siapapun. Terutama Mama.
Batin Ratna.
“Tak ada” Ucapnya berbohong.
“Yaudah, sekarang kamu mandi, terus ganti baju. Nanti kita makan” Tanpa basa-basi, Ratna pun segera pergi ke kamarnya.
Sesampainya di kamar, dia melemparkan tasnya di atas tempat tidurnya lalu melemparkan tubuhnya dan menatap tajam ke langit-langit kamarnya yang indah itu.
“Lik, kok aku tiba-tiba kangen banget ya sama kamu. Sampai kapan aku harus nunggu bahkan cari tahu sendiri keberadaan kamu sekarang? Kamu tega ya, ninggalin sahabat kecil kamu sendiri selama 3 tahun ini. Kamu emang jahat banget sama sahabat kecil kamu ini Lik. Bukannya kamu udah janji gak akan buat aku sedih setelah tahu trauma besar yang aku dapet dari keluarga aku sendiri. Why? Kenapa sekarang akhirnya justru malah jadi kayak gini Lik?” Ujar Ratna dalam kesendiriannya.