🕊️🐀🐁🕊️
“Bagus deh, loe berdua kan bisa jadi akur. Inget ya boss, jangan pernah berantem Cuma karena satu cewek” Tungkas Alan.
“Apaan sih loe” Jawab Rizky dingin.
“Emm, gue penasaran apa masalah Ratna sama mereka berdua. Gimana kalo kita tanya ke mereka aja? Ajak mereka ke sini, iya gak?” Tanya Desi.
“Nah, boleh tuh” Sambar Siradz.
“Yee, itu sih maunya elo Radz!!” Tungkas Sandy. Siradz pun terkekeh pelan.
“Emangnya loe yakin, dia bakalan jujur?” Tanya Dimas.
“Udahlah, gak baik kepoin urusan orang lain. Mending kita balik ke kelas aja. Bentar lagi juga bel masuk bunyi kan?” Ucap Alan.
“Iya juga ya. Yaudah deh, kita balik ke kelas aja” Ajak Desi.
Kring.... Kring.... Kring....
Bel jam pelajaran terakhir sudah berbunyi. Siswa/i pun serentak kembali ke kelasnya masing-masing.
Pendamping gugus sudah kembali dengan tugasnya. Ratna menatap malas semua orang. Dia sangat malas bertemu orang banyak jika sedang meredam amarahnya.
“Baik, apa ada yang ingin disampaikan atau ditanyakan mengenai formulir Osis hari ini?” Tanya Tiara.
“Emm, aku kak” Sambar seseorang dengan semangat.
“Ya, mau tanya apa dek?” Tanya Nina.
“Emmm, aku bukan mau tanya soal formulirnya sih kak. Aku Cuma mau tanya, ikut Osis itu enak gak sih kak?” Tanya salah satu Siswa baru.
“Enak kok dek, kita bisa punya temen yang punya banyak keunikan. Dann.... Kalo kamu gabung sama kita di Osis, saya jamin kamu gak akan nyesel deh” Ujar Tiara.
“Kenapa kak? Kok bisa gitu?” Tanya Siswa itu kembali.
“Soalnya bakalan ada dua Siswi terbaik lho yang bakal gabung juga sama kita nanti” Ucap Tiara sambil menatap ke arah Ratna. Ratna hanya menaikkan alisnya penuh keheranan.
Bangga tak, benci iya aku dengernya
Batin Ratna.
“Ooh gitu ya. Yaudah, makasih kak” Ujar Siswa itu.
“Iya sama-sama dek” Balas Tiara sambil tersenyum.
“Ada yang mau bertanya lagi?” Tanya Nina. “Waktu kita Cuma 1 menit lagi nih. Yang mau ikut gabung sama Osis, jangan lupa hari ini kumpul ya” Ujar Nina.