Maitua

intan elsa lantika
Chapter #5

Menolak

Handphone ku bergetar tanda ada pesan yang masuk, "Hai, lagi dimana?" Aku membaca pesan dari Ferdi.

"Lagi di rumah," balas ku singkat.

"Di rumah yang mana? Aku lagi di dapur, yuk sini, Pulang!" tulis Ferdi.

"Ha, ketahuan bohong!" ucap ku sambil tertawa kecil.

"Kenapa?" tanya Cia.

"Ini, Si Ferdi nanyain aku lagi dimana, aku bilang di rumah, eh dia malah nyuruh aku pulang, berarti dia di rumah aku sekarang," ucap ku.

"Yah, udah dicariin laki nya!" ejek Cia.

"Apaan sih?" jawab ku sewot.

"Ih marah!" ucap Cia sambil menunjuk muka ku yang sinis.

Aku terdiam sambil mengaduk kuah bakso yang sudah hampir habis, beberapa kali aku juga menghentakkan sendok ke mangkuk hingga berbunyi.

"Hush! Berisik!" tegur Cia mendengar ketukan sendokku di mangkuk.

"Kayaknya hari ini, aku harus tegas tolak Ferdi!" ucap ku pelan.

"Betul!" ucap Cia.

"Harus bisa!" ucap ku lagi.

"Intan!" panggil Cia.

Aku menoleh pada Cia, aku menatap Cia yang menatapku dengan wajah serius. Cia sangat jarang menatapku begini, namun kali ini wajahnya benar-benar datar dan ada sedikit kerut diantara alisnya.

"Kenapa?" tanya ku bingung.

"Intan, ini bakal berpengaruh banget sama masa depan kamu, jangan salah langkah! Dan aku setuju banget kamu tolak Ferdi! Lebih cepat kamu tolak akan lebih baik, jangan kasih dia kesempatan untuk ambil hati kamu!" ujar Cia serius.

Aku mengangguk dengan yakin, "Lebih cepat lebih baik," ucap ku tegas.

Aku dan Cia melanjutkan menghabiskan bakso dengan santai. Setelah selesai, Cia bergegas mengantar ku pulang. Aku baru menyadari hari sudah gelap. Biasanya jika sebelum gelap aku belum pulang, mama akan marah, tapi kali ini aku yakin mama tidak akan memarahi ku karena ada Ferdi di rumah.

Aku masuk sendirian ke dalam rumah, dugaanku benar, mama menyambut ku dengan ramah.

"Ferdi udah nungguin dari tadi loh," ujar mama menyambutku di depan pintu.

"Ferdi nggak bilang mau datang! Makanya aku pergi makan bakso sama Cia!" jawab ku.

"Tapi nggak apa-apa, Ferdinya sabar kok nungguin, dari tadi seru banget ngobrol sama mama, mama juga diimamin solat sama Ferdi," ujar mama kegirangan karena memang mama paling suka dengan laki-laki yang kuat agamanya.

Mama merapikan rambut ku yang agak kusut karena naik motor, "Kamu senyum yang manis dong!" pinta mama.

Aku memaksakan senyum, lalu mama merangkul tangan ku dan kami berjalan kearah dapur.

"Dari makan bakso Intannya!" ucap mama pada Ferdi yang sedang duduk di meja makan.

Ferdi yang tadinya sedang tertunduk main hp, menoleh menatap ku sambil tersenyum dan di samping Ferdi juga ada ibunya ikut duduk di meja makan.

Aku membalas tersenyum untuk menyapa Ferdi.

"Tante," ucap ku sambil mengangguk menyapa ibu Ferdi, ibu Ferdi pun juga tersenyum ramah menatap ku.

"Kamu solat maghrib dulu gih, abis itu kita makan malam sama-sama!" perintah mama.

"Iya, Ma!" jawab ku sambil bergegas ke kamar untuk salat.

Lihat selengkapnya